Belasan Pesantren di Lebak Rusak Berat karena Banjir
Jakarta, IDN Times – Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Lebak, Banten menyebabkan 18 bangunan pondok pesantren rusak berat. Bangunan tersebut berada dekat dengan aliran Sungai Ciberung.
“Kita sudah melaporkan kerusakan pesantren itu ke Kementerian Agama untuk mendapat bantuan pembangunan,” kata Kepala Seksi Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Ajrum Firdaus, di Lebak, Sabtu (10/1) seperti dilansir melalui kantor berita Antara.
Lalu, bagaimana kondisi bangunan lain di daerah Lebak pasca dihantam banjir?
1. Ini sebaran lokasi bangunan pesantren yang rusak akibat banjir
Lokasi rusaknya bangunan pesantren tersebut tersebar di Kecamatan Lebak Gedong, Curugbitung, Cipanas Maja dan Sajira. Akibat kejadian tersebut, proses kegiatan belajar mengajar diliburkan, bangunan pesantren tersebut dalam kondisi rusak parah dan bahkan ada yang hanyut diterjang banjir bandang dan longsor.
2. Pesantren memberi kontribusi yang besar dalam pendidikan bangsa
Mayoritas bangunan pendidikan pesantren yang rusak dikelola secara terintegrasi antara tradisional dan modern, salah satunya adalah pesantren modern La Tansa Mashiro Cipanas.
“Kami berharap setelah masa tanggap darurat bisa direalisasiskan pembangunan, karena tragedi banjir bandang dan longsor merupakan bencana nasional,” ujar Kepala Seksi Pondok Pesantren Kementerian Agama Kabupaten Lebak, Ajrum Firdaus.
Menurut Ajrum, selama ini keberadaan pendidikan pesantren di Kabupaten Lebak memberikan kontribusi yang besar pada kemajuan bangsa, yakni untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul serta berkarakter.
3. Butuh bantuan dana guna memperbaiki bangunan pesantren
Ketua Forum Silahturahim Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Lebak Ade Bujhaeremi mengatakan bahwa pesantren yang kondisinya rusak karena banjir bandang dan longsor perlu bantuan dari pemerintah. Karena pengelolaan pesantren tidak memiliki dana untuk perbaikan.
“Kami berharap pascabencana itu dapat direalisasikan pembangunan agar para santri bisa kembali belajar,” kata Ade.
