Pria Ini Mengaku Dikeroyok Polisi Saat Razia Surat Kendaraan, Ini Kronologinya!
Sebuah postingan mengejutkan dari laman Facebook bernama Wisnuhandy Widyoastono, kembali mencoreng nama baik aparat penegak hukum. Semua bermula saat Wisnu tengah melintas di daerah Perempatan Duren, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan. Kondisi jalan pada saat itu macet. Tiba-tiba dia dihentikan oleh seorang petugas polisi dan menanyakan surat-surat kendaraannya.
Karena di lokasi tersebut tidak ada papan pemberitahuan razia atau pemeriksaan, Wisnu pun menepi dan bertanya kepada petugas tersebut untuk melihat surat tugas mereka secara baik-baik. Bukannya merespon baik, salah seorang petugas dengan tanda pengenal bernama Nasution tiba-tiba membentaknya dan membawa Wisnuhandy ke atasannya bernama Agus S.
Dia pun lanjut bertanya kenapa dia dihentikan, lalu datang satu lagi petugas dengan ciri berkulit gelap yang tidak diketahui namanya. Petugas tersebut langsung marah-marah kepada Wisnuhandy. Sekali lagi Wisnu tetap bersikukuh meminta penjelasan kenapa dia dihentikan dan dimintai surat-surat.
Amarah aparat penegak hukum ini pun tak terbendung. Tiba-tiba polisi bernama Nasution dan temannya yang berkulit gelap tersebut langsung memukuli Wisnu. Ditambah lagi ada seorang petugas yang lebih tua ikut datang dari jauh dan memukuli Wisnu. Beruntung saat itu dia masih memakai helm.
Tanggapan Polda Metro Jaya terkait tindakan sewenang-wenang anggotanya.
Polda Metro Jaya segera tanggap mengklarifikasi pemberitaan tindakan sewenang-wenang yang diduga dilakukan anggota polisi terjadi di Ciputat, Tangerang Selatan. Dia mengakui bahwa sudah banyak beredar informasi terkait postingan polantas yang melakukan pemukulan terhadap pengendara kendaraan bermotor. Tentunya polisi akan memastikan terlebih dahulu motif di balik pemukulan tersebut dan apa alasannya.
Awi mengatakan, pihaknya sudah meminta Kapolres Tangerang Selatan untuk mengkroscek kebenaran kabar tersebut. Dia juga menghimbau apabila ada warga yang merasa dizholimi oleh anggota kepolisian yang bertugas dilapangan, diminta untuk mengajukan pengaduan. Masyarakat tidak perlu takut. Laporkan saja jika ada tindakan kekerasan dan pihak yang berwajib akan melakukan penyelidikan.
Berikut postingan Wisnu terkait tindakan pemukulan yang dilakukan oleh aparat keamanan kepadanya.
"Saya mengendarai motor dalam kondisi macet dari segala arah dan sedang berhenti nunggu giliran. Tiba2 disuruh menepi oleh petugas polisi untuk ditanya surat2 kendaraan. Di lokasi tersebut tidak ada papan pemberitahuan razia atau pemeriksaan."
"Saya menepi dan bertanya kepada petugas tersebut untuk melihat surat tugas mereka secara baik2. Petugas yg bernama NASUTION tiba2 membentak2 saya sambil membawa saya ke komandannya yg bernama AGUS.S. Ketika bertemu dengan komandannya, saya tanya kenapa saya dimintai surat2. pelaku NASUTION masih bicara emosi tinggi. Jelas saya tidak terima, saya bicara baik2. Kemudian datang lagi satu petugas anak muda berkulit gelap (tidak tahu namanya siapa) ikut marah2 ke saya. Kembali saya menjelaskan bahwa saya hanya bertanya dan menegaskan ke mereka kenapa harus dengan emosi."
"Tiba2 saya dipukul oleh NASUTION dan temannya yg berkulit gelap ikut memukuli saya. Tidak cukup 2 orang memukuli saya, masih ditambah lagi ada seorang petugas sudah tua langsung datang dari jauh dan ikut memukuli saya. Total ada 3 orang memukuli saya saat itu. Beruntung saya masih memakai helm."
Kabar baiknya, pada Selasa (17/5), akhirnya pihak kepolisian dan korban berdamai.
Untungnya urusan seputar insiden dugaan pemukulan dari tiga polantas terhadap seorang pengendara motor bernama Wisnuhandy Widyoastono ini cepat selesai. Kedua belah pihak telah bertemu dan sepakat untuk menyelesaikan kasus ini melalui jalan damai alias kekeluargaan.
Wisnu juga mengucapkan kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang tanggap dalam melakukan mediasi dan mempertemukan dirinya dengan Kasatlantas Polresta Tangerang Selatan guna menyelesaikan masalah yang terjadi dengan anggota lalu lintas di Ciputat. Mediasi telah berjalan dengan baik dan masing-masing pihak telah saling memaafkan serta saling introspeksi. Dengan demikian, kejadian seperti ini akan tidak terulang kembali terhadap siapapun dan di wilayah manapun.
