Ini Kisah Fotografer Pemberani yang Berhasil Mengabadikan Foto Teror Bom Sarinah!

Berprofesi sebagai fotografer lapangan tentunya memberikan tantangan tersendiri. Apalagi jika harus mengambil gambar di lokasi aksi teror, kerusuhan, pembunuhan, kecelakaan, bencana, dan lain-lain. Mereka harus siap dengan berbagai resiko. Bahkan terkadang nyawa juga menjadi taruhannya.

Aditia Noviansyah baru saja mengalahkan rasa takutnya. Dia adalah fotografer pemberani dari TEMPO yang berhasil merekam kronologi aksi teror yang terjadi di kawasan Sarinah, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat pada tanggal 14 Januari 2016 lalu.

Mungkin banyak dari kita yang heran, bagaimana cara dia mengambil gambar saat kondisi mencekam?  

Dilansir Tempo.co, berikut ini adalah rangkuman aksi pemberani Aditia Noviansyah saat kejadian teror bom di kawasan Sarinah: 

1. Dia mengambil gambar dengan sangat apik. Jepretannya berhasil menunjukan bagaimana para teroris melancarkan aksinya. Bahkan dia juga berhasil mengambil gambar polisi yang saat itu terlibat adu tembak dengan pelaku.

2. Pada saat merekam gambar tersebut, Aditia Noviansyah tak henti-hentinya mengucapkan kalimat “Allah Akbar”. Sembari melihat bagaimana sang pelaku melakukan aksinya yang membabi buta, dia tetap berdoa untuk keselamatan dirinya.

3. Aditia Noviansyah awalnya mengira bahwa suara ledakan tersebut adalah suara petir. Ternyata suara tersebut adalah suara ledakan yang terjadi di kawasan Thamrin.

4. Seketika itu juga, Aditia langsung datang ke lokasi kejadian bersama dengan Subekti. Dia datang usai ledakan pertama yang terjadi di Burger King dan Starbucks yang terletak di kawasan Djakarta Theatre.

5. Saat itulah ledakan susulan yang kedua terjadi di sebuah pos polisi di perempatan jalan depan Sarinah. Jarak ledakan yang pertama tersebut juga hanya sebentar. Lalu, Aditia segera berjalan menuju jembatan penyebrangan orang yang ada di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Banwaslu) dan mengambil beberapa gambar.

6. Dia mengambil posisi tiarap. Kameranya menghadap ke arah perempatan jalan tempat pos polisi berada.

7. Aditia memotret kejadian tersebut sambil berdebar-debar. Dia tak menyangka nyawa bisa jatuh dengan semudah itu. Dia juga heran kenapa harga nyawa begitu murah. Sesaat itu juga dia ingat dengan anak istrinya yang ada di rumah.

8. Pelaku berbaju hitam lalu mendekat ke kerumunan warga dan polisi di sekitar pos polisi. Kemudian mereka mulai menembak dengan santai. Polisi pun membalas tembakan dari pelaku.

9. Baku tembak pun terjadi di kedua kubu. Pelaku kemudian melempar granat dua kali ke arah polisi. Setelah ledakan granat, Aditia langsung menjauh dari lokasi berbahaya tersebut. Sampai kemudian dia mendengar ledakan yang kelima dan keenam.

Baca juga: 

Detik-detik Saat Pelaku Aksi Teror di Sarinah Menembaki Polisi dan Warga Sipil

Dari Perampokan Bank Hingga Pelatihan Militer, Ini Catatan Kriminal Pelaku Bom Sarinah!