Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Suka Makan Sayur? Waspada 5 Bahaya Pestisida yang Nempel di Sayurmu!

unsplash.com/Syd Wachs
unsplash.com/Syd Wachs

Mengkonsumsi sayuran memang sangat disarankan. Pasalnya, banyak kandungan vitamin dan mineral dalam sayuran yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Selain itu, beberapa sayuran hijau sangat praktis karena dapat dikonsumsi secara langsung tanpa proses pengolahan terlebih dahulu.

Namun, tahukah kamu bahwa ada bahaya yang mengancam di balik kebiasaan mengkonsumsi sayuran baik secara langsung maupun dimasak terlebih dahulu? Yup, hal ini disebabkan karena kemungkinan adanya zat-zat pestisida yang menempel pada sayuranmu. Mau tahu bahaya apa saja yang disebabkan oleh zat pestisida pada sayuran?Yuk, simak penjelasannya!

1.Menyebabkan kemandulan

unsplash.com/Iñigo De la Maza
unsplash.com/Iñigo De la Maza

Bagi laki-laki, bahaya dari pestisida pada sayuran yang dikonsumsi adalah dapat merusak sel sperma. Hal ini mengakibatkan tidak berfungsinya apptosis dan neurosis, serta menghambat fungsi acetylcholine esterase sehingga seseorang akan mengalami gangguan ereksi dan sistem hormonal.

Sementara bagi perempuan, senyawa pestisida yang masih menempel pada sayuran yang dikonsumsi dapat mengakibatkan gangguan sistem hormonal. Hal ini umumnya menyebabkan terjadinya siklus mentruasi yang tidak normal atau tidak lancar. Dalam jangka panjang, paparan senyawa pestisida dalam jumlah yang berlebih baik bagi laki-laki maupun perempuan dapat mengakibatkan kemandulan.

2.Memicu penyakit parkinson

unsplash.com/Elaine Casap
unsplash.com/Elaine Casap

Parkinson adalah jenis penyakit saraf yang menyerang pada fungsi otak. Hal ini kemudian  mengakibatkan kerusakan di saraf otak dan mengganggi kontrol gerak tubuh. Dalam beberapa penelitian disebutkan bahwa racun pestisida yang terpapar dalam tubuh manusia dapat mengakibatkan parkinson. Hal ini disebabkan karena menurunnya neouran dan kadar dopamine dalam tubuh sehingga mengakibatkan kerusakan sel otak yang mengontrol tubuh.

3.Mengakibatkan terjadinya pubertas dini

unsplash.com/Scott Warman
unsplash.com/Scott Warman

Paparan pestisida terutama jenis piretroid diduga dapat memicu peningkatan produksi testosterone pada anak laki-laki. Pada umumya paparan tersebut bisa terjadi dalam makanan dan ruangan. Zat piretroid yang terdapat dalam pestisida mengakibatkan peningkatan hormon luteinizing dan hormon penstimulasi folikel. Nah peningkatan kedua hormon itu pula yang kemudian menimbulkan produksi testosteron sehingga mempengaruhi perkembangan anak laki-laki untuk memasuki stadium lebih lanjut dalam tingkat kedewasaan.

4.Meningkatkan resiko terserang kanker

unsplash.com/Arnaldo Aldana
unsplash.com/Arnaldo Aldana

Pestisida sangat berbahaya dan bersifat karsinogenik. Pestisida dapat menyebabkan mutasi DNA sehingga memicu tumbuhnya sel kanker. Selain memicu sel kanker, mutasi DNA yang diakibatkan oleh pestisida juga dapat menyebabkan hepatitis. Gejala hepatitis ini dapat diketahui dengan beberapa gejala seperti flu, muntah, demam, nyeri perut, berat badan turun, kehilangan nafsu makan dan urin yang berubah warna seperti teh.

5.Memperbesar kemungkinan terserang diabetes

unsplash.com/Webvilla
unsplash.com/Webvilla

Pestisida ternyata juga dapat mengakibatkan penyakit diabetes. Hal ini karena efek dari organoklorin yang terdapat dalam pestisida. Biasanya pestisida yang mengandung organoklorin memiliki zat yang tidak aman, salah satunya yakni linden. Itulah mengapa sebenarnya penggunaan pestisida terutama yang mengandung organoklorin dilarang, meski fakta di lapangan masih saja digunakan. Biasanya pestisida jenis organoklorin sering dijumpai pada tanaman wortel dan terong.

Ternyata di balik rasa segar dan nikmat mengkonsumsi sayur ada juga bahaya yang mengintai. Namun kamu jangan khawatir, ada tips untuk mengolah makanan seperti sayuran dan buah segar agar tidak terpapar pestisida.

Pertama, pastikan kamu mencuci kedua tanganmu hingga bersih dan menggunakan sabun sebelum menyentuh sayuran. Kedua, sebelum dikonsumsi, kupaslah kulit sayur atau buah hingga bersih. Setelahnya, cuci sayur hingga bersih dengan menggunakan air mengalir selama kurang lebih 2 menit.

Khusus untuk sayuran dan buah yang kulitnya bisa dimakan maka mencucinya harus dengan gerakan menekan secara perlahan atau memijit hingga bersih secara keseluruhan. Kemudian untuk menghilangkan racun atau kuman dalam sayuran dapat dilakukan dengan merendam sayur atau buah di air yang bercampur larutan baking soda atau air dengan campuran jeruk nipis dan cuka.

Kemudian setelah direndam, bilas dengan air dan dikeringkan menggunakan lap. Tunggu hingga sayur dan buah benar-benar mengering dan letakkan pada wadah yang bersih atau simpan dalam almari es.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Pagi Kusumardani
EditorPagi Kusumardani
Follow Us