[PUISI] Wanita Dalam Lena
Sudah berkali-kali kukatakan
Jangan potong pembicaraan Ibu Bapak
Nanti kau durhaka, Dik
Kau benar-benar keras kepala
Sudah berapa kali kau jatuh
Masih ingin ke sana lagi?
Nanti ibu bapak murka
Riwayatmu jadi kenangan pilu mereka
Banyak topeng di luar sana, Dik
Jangan sampai kau terpukau
Sadarlah sebelum ajal menghadang
Aku tahu...
Jalanmu kini terseok-seok
Tapi, tidakkah kau rindu pulang ke rumah?
Usia kita menua sudah...
raga kita kan berkalang tanah
kenapa kau hiraukan cela mereka?
Umpatan mereka hanya sebatas ujung lidah
Kau tenang saja, mereka itu lagi memakan bangkai
Wahai wanita dalam lena
Jauhi yang fana
Supaya hidupmu bersahaja
Wahai wanita dalam lena
Kau belum terlambat
Ikuti jalan pulangmu pada Tuhan
Supaya kau tenang
Tanpa kepalsuan
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.