- Keza Felice, Lampung, 26.12.2019
[PUISI] Teringat Patah Hati

Mendung membalut
Hujan menyulam hari berlarut-larut
Di balik kabut
Mentari bersembunyi
Mendung urung pergi
Hujan mencuri hari
Langkah-langkah kaki terhenti
Apakah matahari sedang tak berotasi?
Dingin sudah menembus dinding hati
Senyap, tidak ada riuh tawa
Yang terdengar hanya gemercik hujan
Di luar rumah seperti tak ada lagi kehidupan
Sekali lagi, mendung membungkus hati
Menyekapnya tanpa rasa
Sekali lagi, mendung mengelabui hati
Membuatnya terkunci pada kenangan, tentang patah hati~
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















