"Selain itu game ini memiliki skill ceiling yang tak begitu tinggi. Kamu cuman perlu masuk training mode, paling tidak selama tiga jam dan setelah itu kamu hanya perlu bertanding dengan orang-orang. Soalnya kebanyakan permainan game ini banyak berkutat pada dasar permainan," ujar Dwiky Armand Sucahyo, selaku ketua komunitas Drop the Cap.
Wow, Turnamen Samurai Showdown Perdana Indonesia Diadakan di Surabaya!
Surabaya, IDN Times - Di balik keramaian BEKRAF Game Prime 2019, event gaming tahunan terbesar di Indonesia, yang terselenggara pada Jumat (12/7) sampai Minggu kemarin (14/7) di Jakarta, ada sebuah turnamen gaming yang terselenggara di Surabaya. Diadakan oleh komunitas fighting game Drop the Cap, turnamen tersebut memainkan game Samurai Showdown/Samurai Spirit yang baru saja rilis beberapa waktu lalu. Berikut ini adalah keseruan turnamen yang diadakan di Level 99, Marvell City tersebut!
1. Turnamen Samurai Showdown pertama yang ada di Indonesia
Turnamen fighting game di Indonesia tergolong jarang sekali diadakan. Kebanyakan jika berbicara tentang sebuah turnamen game, permainan yang diberikan lebih mengarah kepada genre Battle Royale dan MOBA yang sedang populer, seperti Player Unknowns Battleground atau Mobile Legend.
Namun Drop the Cap memberanikan diri untuk membuat sesuatu yang berbeda. Mereka membuat turnamen figthing game Samurai Showdown. Digadang oleh mereka, ini adalah penampilan perdana Samurai Showdown dalam sebuah turnamen di Indonesia.
2. Samurai Showdown dipilih karena baru dan mudah dipelajari
Ada banyak pilihan judul fighting game yang bisa dipilih untuk turnamen. Sebut saja Street Fighter V, Tekken 7, Guilty Gear Xrd hingga King of Fighter XIV, namun Drop the Cap malah memilih Samurai Showdown. Alasannya gampang: Samurai Showdown baru saja rilis beberapa minggu lalu, menjadikan game ini lebih adil untuk dimainkan, baik untuk para veteran ataupun pemula.
3. Walaupun kecil, turnamen ini sampai didatangi oleh penggemar fighting game luar kota
Turnamen ini pertamanya hanya menarget 16 peserta, namun ternyata jumlah pesertanya cukup membludak hingga 27 peserta. Hal ini membuat turnamen berlangsung lebih lama, yaitu dari jam satu siang hingga jam delapan malam. Dari seluruh peserta tersebut, beberapa di antaranya malahan ada yang datang dari luar kota. Malang misalnya, tetapi yang paling jauh adalah dari Semarang.
"Kita sudah in-contact dengan grup komunitas fighting game lainnya. Akhirnya kedengaran sampai ke Jakarta. Mereka benar-benar datang sendiri (tanpa diundang). Kita cuman menginfokan ada acara ini. Kalau bisa silakan, kalau tidak bisa ya sudah," jelas Wiki lebih lanjut.
"Yang orang Semarang ini saja tiba-tiba mengiyakan mau datang ke sini kok."
4. Rencananya mini turnamen ini akan diadakan tiap tiga bulan sekali
Sebagai penyelenggaraan mereka yang pertama, Drop the Cap cukup mengalami banyak kendala dalam menyelenggarakan Samurai Showdown Mini Tournament ini. Mulai peserta yang lebih banyak dari yang dibayangkan, jumlah panitia yang kurang untuk menjadi komentator hingga mengatur live Twitch. Namun hal itu malahan membuat mereka semakin ingin membuat turnamen seperti ini lebih lanjut.
"Rencananya kita akan mengadakannya setiap tiga bulan sekali. Belum tahu game selanjutnya apa karena harus lihat peminat serta mempelajari sistem turnamennya juga," ucap Wiki.
Beruntunglah bagi para gamer Surabaya karena itu berarti akan ada pilihan lain dalam hal turnamen. Bagi mereka yang tidak bisa bermain fighting game karena tidak memiliki game-nya juga tidak perlu khawatir. Ada kopi darat Drop the Cap tiap Jumat di Bober Cafe. Banyak pilihan judul game yang bisa kamu coba di sana untuk berlatih sekaligus kumpul bersama teman-teman.
