Kontroversial, Inilah 5 Fakta tentang Regulasi Adu Penalti ABBA

Lazimnya, sebuah tendangan penalti akan ditendang bergantian antara kedua tim yang bertanding dengan asumsi AB AB AB dan seterusnya. Namun, dalam format ABBA ini, urutan penendang diubah menjadi AB BA AB BA dan seterusnya. Seperti yang terjadi dalam pertandingan Arsenal vs Chelsea. 

Penentuan format baru AB BA ini bukan tanpa alasan. Sebuah riset mengatakan bahwa dalam tendangan adu penalti AB AB, tim penendang pertama memiliki kesempatan 60% memenangkan pertandingan. Hal ini terkait faktor psikologis para penendang tim kedua. "Hipotesisnya bahwa penendang kedua berada dalam tekanan mental yang hebat," ujar salah satu petinggi UEFA seperti dikutip independent.co.uk. 

UEFA dan International Football Association Board menyetujui rekomendasi uji coba format ABBA ini pada gelaran Piala Eropa U-17 beberapa waktu lalu di Kroasia. Rencananya, FA juga akan menggunakan format ini dalam ajang Piala Liga Inggris musim depan.  

Format ini diberi nama ABBA karena memang begitu untuk menunjukkan urutan penendang dari kedua tim. Namun karena hal ini, banyak pihak mengolok-olok format ABBA sama seperti grup vokal wanita asal Swedia ABBA yang tenar pada dekade 90an. Dilansir dari mirror.co.uk, bahkan tak jarang warganet yang mengkaitkan format penalti ABBA sama melankolisnya dengan lagu-lagu grup vokal ABBA.

Selain itu, kontroversi juga muncul di kalangan pegiat sepakbola. Hal ini dikarenakan bahwa format ini belum dikenal luas sehingga rawan menimbulkan kesalahpahaman di lapangan. Selain itu, format ABBA ini dikhawatirkan akan menghilangkan sisi dramatis dalam adu penalti itu sendiri yang selama ini telah banyak menghasilkan efek emosional yang luar biasa bagi pemain maupun supporter.