Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kim Kardashian Tetaplah Seorang Perempuan dan Dia Berhak Hidup dengan Aman

Pada detik ini mungkin kita semua sudah hafal di luar kepala tentang kronologi perampokan yang dialami oleh Kim Kardashian, berapa nilai nominal perhiasannya yang hilang, hingga kejadian-kejadian berikutnya, termasuk kepulangan Kim ke New York.

Etalase kehidupan Kim Kardashian.

Hidup Kim Kardashian memang seperti terpampang di etalase yang memamerkan seperti apa rumahnya, mobil apa yang dinaikinya, hingga seberapa besar kloset pakaiannya. Di etalase itu juga kita bisa mengintip apa yang terjadi dalam kesehariannya dan dimana dia berada.

Kim nampaknya tidak pernah merasa perlu menyembunyikan siapa dirinya. Istri Kanye West itu bisa dibilang benar-benar menjadi dirinya sendiri. Ini ditunjukkan dengan bagaimana dia bisa muncul ke permukaan ketika banyak pihak berusaha menenggelamkannya, tidak terkecuali kita, sekumpulan orang biasa di internet yang sering meremehkan Kim.

Kim Kardashian populer karena kepopulerannya. Dia mengkapitalisasi kehidupan pribadinya dan segala kontroversi di dalamnya untuk menjadi semakin terkenal. Inilah yang selalu menjadi alasan mengapa kita tidak menyukainya. Seakan-akan Kim tidak pantas berada di posisinya. Tapi, tentu saja dia tidak peduli kita mau berkomentar apa. Toh dia tetap menghasilkan uang jauh lebih banyak dari mayoritas pengolok-oloknya.

Kim Kardashian memang cukup transparan di media sosial tentang kehidupannya. Namun, itu bukan alasan untuk menganggap perampokan terhadap Kim adalah sesuatu yang pantas dia dapatkan.

Terkadang ketika peristiwa buruk seperti perampokan terjadi pada selebriti atau orang terkenal lainnya, dugaan awal kita cenderung ke arah,"Mungkin kalau dia tidak pamer kekayaan, hal macam itu tidak akan menimpanya". 

Ini yang sering dilakukan Kim di media sosialnya, termasuk membagi informasi tentang dimana dia berada. Tapi, apakah perampokan dan kekerasan fisik yang dialaminya itu pantas dia dapatkan? Pastilah tidak. Mari kita jangan terjebak pada reaksi pertama saat mendengar hal buruk terjadi pada orang yang tidak kita suka.

Mari kita posisikan diri sebagai Kim. Dia punya segala hak untuk memakai gaun Balmain senilai ratusan juta, sepatu Givenchy yang setara dengan harga sepeda motor baru, atau cincin berlian yang jauh lebih mahal dari harga rumah kita. Kim tidak menyakiti siapapun untuk mendapatkan itu semua. Kalaupun ada yang tersakiti, mungkin perasaan iri dan bingung kita tentang mengapa Kim bisa terkenal.

Itu juga bukan jadi pembenaran untuk menganggap nasib naas yang menimpanya sebagai hal wajar. Bagaimana mungkin mengikat seorang perempuan di kamar mandi lalu merampok semua perhiasannya dan meninggalkan dia dalam keadaan terguncang adalah sesuatu yang normal -- siapapun perempuan itu dan apapun profesinya? Kim bahkan mengaku dia sempat berpikir pria-pria itu akan memperkosanya.

Setelah kejadian tersebut, Kim dan keluarganya meningkatkan level keamanan di sekitar mereka. Hasil jepretan paparazzi menunjukkan seakan-akan Kim dan Kanye West adalah 'tahanan' yang dikelilingi oleh pasukan sekuriti berbadan besar. Tapi, bukannya karena khawatir mereka akan melarikan diri, melainkan takut akan ada orang yang berniat jahat lagi pada mereka. Padahal Kim, layaknya kita semua, berhak hidup dengan aman.

Share
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us

Latest in Opinion

See More

Lorem Ipsum is simply dummy text of the printing and 15521515@54545554

05 Nov 2024, 00:00 WIBOpinion
Default Image IDN

Kuis Tebak Lagu Anime

30 Agu 2024, 00:00 WIBOpinion
dewd

quiz scenario lima puluh

20 Agu 2024, 00:00 WIBOpinion
Group 7844 (1).png

In corrupti, volupta.

01 Agu 2023, 00:00 WIBOpinion