Pesawat Terbesar di Dunia Rampungkan Uji Coba Terbang Perdana

Pesawat ini pantas disebut raksasa. Rentang sayapnya lebih panjang dari lapangan sepak bola, atau sekitar 1,5 kali dari Airbus A380. Rinciannya, rentang sayapnya adalah 117 meter sedang si pesawat komersial terbesar hanya berukuran di bawah 80 meter.

Dalam uji coba selama dua jam tersebut, Stratolaunch mencapai kecepatan tertinggi  yaitu 304 kilometer per jam serta mencapai ketinggian 17.000 kaki, atau 5.182 meter dari atas permukaan tanah.

"Penerbangan pertama yang luar biasa," kata Jean Floyd, selaku CEO Stratolaunch seperti dilansir oleh AFP. "Penerbangan hari ini membuka jalan bagi misi kami untuk memberi alternatif akan sistem peluncuran satelit dari darat," tambahnya.

Stratolaunch sendiri lahir dari gagasan dan dibiayai langsung oleh Paul Allen, salah satu pendiri perusahaan peranti lunak terkemuka Microsoft, sebagai cara agar perusahaan swasta bisa menawarkan jasa peluncuran satelit berukuran kecil. Namun Allen meninggal pada Oktober tahun lalu, sehingga masa depan perusahaan sempat dirundung ketidakpastian.

"Ini adalah momen yang emosional bagi saya, melihat sendiri burung yang agung ini terbang, melihat mimpi Paul Allen menjadi nyata di hadapan mata kepala saya sendiri," lanjut Floyd dalam konferensi. Ketika pesawat lepas landas, Floyd dengan suara bergetar berkata, "Saya membisikkan 'terima kasih' kepada Paul karena mengizinkan saya menjadi bagian dari pencapaian luar biasa ini."

The Guardian menyebut jika rekor pesawat terbesar sebelumnya dipegang oleh Hercules H4 yang dilengkapi delapan mesin H4 yang bertugas selama Perang Dunia II. Pesawat tersebut dijuluki Spruce Goose (Angsa Cemara), lantaran berbahan dasar kayu dan termasuk pesawat amfibi. Lebar sayapnya sekitar 97,5 meter.

Jika menilik catatan rinci, Stratolaunch pantas diberi label pesawat terbesar di dunia saat ini. Dia mengungguli pesawat bermesin enam Antonov AN 225 buatan Rusia, yang panjangnya 84 meter, serta Boeing 747-8 dengan panjang sayap 76,3 meter.