Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Afganistan Tukar 3 Komandan Taliban dengan 2 Sandera AS dan Australia

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan Zalmay Khalizad berjabat tangan dengan Kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah di Kabul, Afghanistan, pada 27 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Afghan Chief Executive office/Handout via REUTERS
Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan Zalmay Khalizad berjabat tangan dengan Kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah di Kabul, Afghanistan, pada 27 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Afghan Chief Executive office/Handout via REUTERS

Kabul, IDN Times - Pemerintah Afganistan membebaskan tiga komandan Taliban sebagai ganti dilepaskannya dua sandera asing pada Selasa (19/11). Keduanya, Kevin King asal Amerika Serikat dan Timothy Weeks dari Australia, menjadi sandera kelompok tersebut sejak 2016 lalu.

Baik King dan Weeks merupakan profesor di American University of Afganistan di Kabul. Taliban menculik mereka di luar lokasi tersebut. Sementara itu, salah satu dari tiga komandan Taliban yang dibebaskan adalah Anas Haqqani. Sosoknya dikenal luas sebagai seorang penggalang dana dan adik dari Sirajuddin, pemimpin Jaringan Haqqani yang berisi para petarung.

1. Kedua sandera sudah berada dalam posisi aman

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan Zalmay Khalizad berjabat tangan dengan Kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah di Kabul, Afghanistan, pada 27 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Afghan Chief Executive office/Handout via REUTERS
Utusan khusus Amerika Serikat untuk Afganistan Zalmay Khalizad berjabat tangan dengan Kepala eksekutif Afghanistan Abdullah Abdullah di Kabul, Afghanistan, pada 27 Oktober 2019. ANTARA FOTO/Afghan Chief Executive office/Handout via REUTERS

Salah seorang pejabat pemerintah Afganistan mengatakan kepada Reuters bahwa "kedua profesor sudah dibebaskan dengan selamat dan sedang diurus dengan baik sekarang". Sedangkan pemerintah Afganistan maupun Amerika Serikat sendiri belum memberikan komentar resmi terkait pertukaran tahanan tersebut.

Menurut laporan Al Jazeera, Haqqani dan kedua anggota senior Taliban sudah mendarat di Qatar. Negara tersebut dipilih sebagai tempat tujuan ketiga komandan karena di sana lah letak kantor politik resmi dari Taliban berdasarkan permintaan Amerika Serikat.

2. Presiden Afganistan menyampaikan rencana pertukaran tahanan pada minggu lalu

Seorang pria berjalan bersama kambingnya di kota tua Kabul, Afghanistan, pada 17 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail
Seorang pria berjalan bersama kambingnya di kota tua Kabul, Afghanistan, pada 17 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammad Ismail

Keputusan untuk menukar tiga komandan Taliban dengan dua sandera asal Amerika Serikat dan Australia itu sudah diungkapkan oleh Presiden Ashraf Ghani pada minggu lalu. Menurutnya, langkah ini diambil setelah berkonsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat.

Dikutip dari BBC, Ghani menegaskan ini merupakan sebuah keputusan yang "berat, tapi penting". Ia juga menilai cara ini layak ditempuh sebagai "bentuk kemanusiaan". Sedangkan Taliban menyatakan pertukaran tahanan ini adalah "satu langkah ke depan dalam upaya penuh niat baik dan pembentukan rasa percaya yang bisa membantu proses damai".

3. Muncul perdebatan apakah ini adalah keputusan tepat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper tiba di Kabul, Afganistan, pada 20 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Idrees Ali
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper tiba di Kabul, Afganistan, pada 20 Oktober 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Idrees Ali

Dibebaskannya tiga petinggi Taliban membuat publik bertanya apakah ini menjamin berhentinya teror oleh kelompok tersebut. Keraguan ini muncul mengingat profil Haqqani yang memimpin jaringannya dalam rangkaian serangan mematikan terhadap pasukan Afganistan dan NATO dalam beberapa tahun terakhir, termasuk bom truk di Kabul pada 2017 yang menewaskan lebih dari 150 orang.

Sedangkan menurut The New York Times, komandan kedua bernama Hafiz Rashid terlibat dalam sejumlah aksi bom bunuh diri dan membantu memilihkan target mereka. Kakak Rashid sendiri merupakan anggota tim negosiasi Taliban di Qatar. Komandan ketiga, Haji Mali Khan, tidak diketahui apa saja perannya.

Taliban selama ini menolak berdialog dengan Afganistan yang mereka sebut sebagai pemerintahan boneka yang dikendalikan oleh Amerika Serikat. Michael Semple, profesor di Global Peace, Security and Justice Institue di University of Belfast berkata kepada Al Jazeera bahwa ketiganya merupakan "elit" di dalam Taliban.

"Kita tahu Taliban sangat berniat mengeluarkan keluarga mereka [dari tahanan] dan kita tahu bahwa nasib para sandera telah jadi perhatian pemerintah Amerika Serikat serta keluarga mereka sejak lama."

Share
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
Umi Kalsum
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us

Latest in News

See More

Kasus Penjarahan Rumah Sri Mulyani, Polisi: Sudah Ada Tersangka

04 Sep 2025, 10:30 WIBNews
pribadi

Artikel bludru

04 Sep 2025, 08:59 WIBNews
dewd

artikel BARU tampil

12 Agu 2025, 13:46 WIBNews
Nulla facilisi

Artikel BARU!

12 Agu 2025, 13:08 WIBNews
Frame 1000004504.png

artikel news indonesia 2025

31 Jul 2025, 15:07 WIBNews
koneksi bapuk

coba tes jam cuy

21 Jul 2025, 00:00 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

18 Jul 2025, 09:28 WIBNews
9wapwl.jpg

tes jam new york

17 Jul 2025, 23:00 WIBNews
Asperiores eius quia ubah

Testing Artikel test

02 Jul 2025, 10:11 WIBNews
iamge

Artikel community nasional

01 Jul 2025, 10:48 WIBNews
GVei0VPWcAA0QTB.jpg

artikel tanggal enam belas

23 Jun 2025, 11:58 WIBNews
GV9soLjaoAAIqGr.jpg

Artikel baru dengan link

17 Jun 2025, 16:12 WIBNews