Survei LSI: Tiongkok Negara Paling Berpengaruh di Kawasan Asia
Jakarta, IDN Times - Tiongkok menjadi negara yang dinilai paling berpengaruh di Kawasan Asia. Hal itu berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia.
"Tiongkok 39 persen, Amerika Serikat 18 persen, dan Jepang 14 persen," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan dalam siaran pers, Minggu (12/1).
1. Tiongkok bakal berpengaruh hingga 10 tahun mendatang
Sementara, negara yang dinilai akan paling berpengaruh di Kawasan Asia dalam 10 tahun mendatang adalah Tiongkok (39 persen), selanjutnya Amerika Serikat (13 persen), dan Jepang (10 persen). Yang paling berpengaruh di Kawasan Asia, menurut publik Indonesia, ada lima negara yakni Tiongkok, Amerika Serikat (AS), Jepang, India, dan Rusia. Namun, yang paling menonjol hanya tiga negara yakni Tiongkok, AS, dan Jepang, yang pengaruhnya jauh lebih tinggi dibanding India dan Rusia.
"Selama hampir satu dekade terakhir, pengaruh Tiongkok meningkat tajam, dan untuk pertama kalinya pada 2019 pengaruh Tiongkok di Asia melampaui AS. Pada periode yang sama, baik AS maupun Jepang mengalami penurunan pengaruh yang tajam," jelasnya.
2. Jepang dijadikan contoh dalam pembangunan negara
Namun, posisi Tiongkok dan AS digeser Jepang dalam hal contoh pembangunan negara. Pada 2019, warga menilai Jepang adalah negara yang paling harus dijadikan contoh untuk pembangunan negara (28 persen), selanjutnya AS (13 persen), Tiongkok (12 persen) dan Singapura (11 persen).
"Penilaian tersebut konsisten dalam 3 kali survei yaitu 2011, 2016, dan 2019," kata Djayadi.
3. Survei LSI melibatkan 1.540 responden
Populasi survei LSI adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Survei melibatkan 1.540 responden dipilih dengan metode stratified multistage random sampling dari populasi tersebut.
Margin of error survei diperkirakan +/-2.5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Selain itu, quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan dilakukan pada 10-15 Juli 2019.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini.
