Sasar Millennial, Pertamina Luncurkan Web Series Tepian Kelana

Jakarta, IDN Times – PT Pertamina meluncurkan web series terbaru bertajuk 'Tepian Kelana' di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan. Web series yang mengangkat tema tentang sinergi ini, dikemas dengan genre petualangan.
1. Tepian Kelana dirancang untuk menggaet para millennial

Media Communication Manager, Arya Dwi Paramita, mengatakan konsep web series ini sesuai dengan era digital dan semangat digitalisasi yang juga sedang dikembangkan di Pertamina. Budaya digital, ujarnya, mendorong generasi millennial menggandrungi web series.
"Pertamina menggunakan medium web series untuk menyampaikan pesan sinergi agar lebih mudah dipahami dan diterima dengan baik oleh generasi milenial,” ujar Arya pada premiere web series “Tepian Kelana” di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/2).
Menurutnya, format web series lebih diminati para millennial karena memiliki kelebihan antara lain durasi film lebih pendek, cerita lebih beragam serta mudah diakses melalui gedget. "Generasi milenial lebih menekankan pada keberagaman yang bisa dinikmati dalam waktu yang singkat dengan konten yang bervariasi," tambahnya.
2. Sinergi menjadi tema dalam web series ini

Arya menuturkan pesan utama web series 'Tepian Kelana' yang juga menjadi tagline Pertamina ialah sinergi. Di usianya yang ke-61 tahun, Pertamina terus mengokohkan diri sebagai perusahaan migas menuju kelas dunia di atas landasan sinergi.
“Pertamina ingin menyampaikan pesan pentingnya sinergi dalam meraih kesuksesan kepada generasi milenial sebagai harapan masa depan bangsa. Sinergi dengan rekan kerja, sinergi dengan teman, sinergi dengan partner hingga sinergi dengan alam dan lingkungan," kata dia.
Corporate Secretary PT Pertamina, Syahrial Mukthar, mengatakan pesan dari web series ini adalah pentingnya sinergi. Kejujuran, kerja keras dan harga diri saja, ujarnya, tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya proses sinergi dengan orang lain.
“Tepian Kelana dibuat untuk menyampaikan pesan kepada teman-teman millennial bahwa mereka harus menyadari dalam mengerjakan atau menjalankan tugas secara individual hasilnya akan berbeda jika dikerjakan secara bersama-sama,” ujar Syahrial.
3. Lokasi syuting di karst sekitar Gunung Gergaji yang sedang diusulkan menjadi World Heritage UNESCO

Dengan seting lokasi di wilayah Gunung Gergaji, Kalimantan Timur, web series ini menampilkan keindahan Karst Sangkulirang-Mangkalihat yang sedang diusulkan menjadi World Heritage UNESCO.
Karst seluas 105 ribu hektare itu, memiliki keunggulan berupa lukisan telapak tangan di dinding gua dengan motif khas yang merupakan satu-satunya di dunia. "Hal ini menunjukkan salah satu bentuk komitmen Pertamina terhadap lingkungan, menjaga dan melestarikan alam," kata Arya.
Di dalam web series ini, penonton juga akan diajak untuk melihat salah satu jalur yang biasanya digunakan untuk pengiriman BBM Satu Harga di wilyah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Proses pengiriman BBM ini menggunakan perahu sampan. "Inilah sebuah perjuangan yang membutuhkan sinergi yang kuat dan kokoh." sambungnya.
4. Inilah karakter dua peran utama web series ini

Web series yang disutradarai Dimas Prasetyo ini, menampilkan Farish Nahdi sebagai Dani Bastian dan Devi Rahma sebagai Vira. Skenario ditulis sang sutradara bersama Erick Tiwa.
“Sinergi energi dari sisi karakter Dani, ia orang yang sangat cuek, pede, terlalu yakin dengan dirinya bisa mengerjakan tugas secara sempurna. Di sisi lain ia disentil oleh Tuhan untuk dapat melakukan pekerjaan secara team work. Proses reading dalam pembuatan sangat membantu untuk mendalami karakter masing-masing.” ujar Faris selaku pemeran utama pria.
Sedangkan Devi Rahma mengatakan, karakter Vira yang diperankannya merupakan karakter yang ambisius, keras kepala, penakut tetapi bisa mengatasi rasa takut tanpa ditonjolkan kepada Dani.
5. Bukan web series yang pertama

Sejak 2017 Pertamina mulai memproduksi web series yang dibuat dalam bentuk cerita pendek. Penayangannya dibagi dalam beberapa minggu.
“Seperti tahun sebelumnya kita membuat tentang narkoba, dengan tema itu kita dapat mengingatkan tentang narkoba kepada para penonton. Kedepannya akan ada lagi web series berikutnya dengan tema yang berbeda, dan ide-ide yang lebih bermanfaat lagi.” ujar Syahrial.
“Biaya yang dikeluarkan untuk membuat web series ini merupakan budget internal program tahunan yang ada di pertamina, untuk nominalnya tidak dapat disebutkan.” tambahnya.