Jakarta, IDN Times - Cuaca panas yang terjadi di Indonesia nampaknya akan berpotensi terjadi hingga sepekan ke depan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca panas berpotensi akan tetap terjadi dalam sepekan ini.
BMKG juga mencatat, suhu tertinggi sepanjang hari ini menyentuh angka 38,8 derajat Celcius. Wah, harus sabar dan siasati cuaca yang panas ini, guys. Jangan sampai dehidrasi ya.
"Hingga tujuh hari ke depan suhu tinggi masih berpotensi terjadi, terutama di Jawa, Bali, NTB, NTT dan Sulawesi," kata Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab di Jakarta, Sabtu, dilansir dari Antara.
Kondisi udara dengan suhu tinggi seperti ini, menurutnya, lazim terjadi di akhir periode musim kemarau.
Cuaca panas terjadi karena posisi semu matahari saat ini tengah berada di sekitar ekuator. Hal tersebut menyebabkan pemanasan dari sinar matahari terasa maksimal.
Sementara itu, massa udara yang berada di atas Indonesia saat ini, khususnya bagian selatan Indonesia, berasal dari selatan yakni Australia. Massa udara tersebut memiliki sifat kering serta panas.
Massa udara kering dan panas menyebabkan sulitnya pertumbuhan awan. Awan yang minim membuat pemanasan sinar dari matahari langsung diterima Bumi tanpa halangan awan. Itulah yang membuat suhu semakin naik.
Pada September matahari berada di sekitar wilayah khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan bumi bagian selatan hingga Desember. Maka dari itu, pada Oktober, posisi semu matahari akan berada di daerah Indonesia bagian Selatan yakni Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagainya.
BMKG juga mencatat, pada 24 jam terakhir suhu tertinggi menyentuh angka 38,8 derajat Celcius di Jatiwangi Cirebon. Bahkan pada Rabu (24/10) suhu 39,6 derajat Celsius terasa di daerah Ciputat, Jakarta Selatan.