Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Redam Bahaya Kabut Asap, ACT Berikan Bantuan 250 Masker

shutterstock.com/Pok Leh
shutterstock.com/Pok Leh

Palangkaraya, IDN Times – Merespons kebutuhan masker di Kota Palangkaraya, anggota Masyarakat Relawan Indonesia (MRI)-ACT Kalimantan Selatan membagikan bantuan kemanusiaan berupa masker N95 kepada masyarakat Palangkaraya, Selasa (20/8). Sebanyak 250 buah masker dibagikan kepada para siswa dan guru di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

1. Masker yang diberikan ACT diharapkan mengurangi dampak penyakit pernapasan

IDN Times/ACT
IDN Times/ACT

“Sudah dua minggu asap tebal menyelimuti udara di sini. Kami khawatir anak-anak akan mengalami gangguan pernapasan kalau bernapas tanpa masker terus-menerus,” ujar Ria Rafika, salah seorang guru di MAN Palangkaraya. 

Menurut Ria, masker sudah banyak habis di toko atau apotek.

“Saya meminta bantuan ke ACT dan alhamdulillah mendapat respons cepat,” katanya.

Ria berharap dengan masker yang dibagikan bisa mengurangi dampak penyakit dari kabut asap. 

2. Kualitas udara di Kalteng sedang buruk karena adanya karhutla

pixabay.com/skeeze
pixabay.com/skeeze

Berdasarkan catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Fire Hotspot per Kamis (15/8) pukul 18.00 WIB, sedikitnya ada 49 titik panas atau hotspot yang terdeteksi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo.

“Kondisi adanya titik panas ini berpengaruh terhadap kualitas udara di wilayah Kalteng masuk dalam kategori sedang hingga tidak sehat,” ujarnya. 

3. Meski turun hujan, bau asap justru semakin tercium

unsplash.com
unsplash.com

Muhammad Riadi dari tim MRI-ACT Kalsel yang menjadi komandan aksi menyampaikan, kondisi asap di Kalimantan Tengah masih cukup pekat ada Ahad (18/8).

“Begitu kami masuk ke Kota Palangkaraya, jarak pandang hanya sekitar 50 meter. Kondisi ini merata,” kisahnya.

Namun pada Senin (19/8), imbuh Riadi, jarak pandang menjadi 100 meter karena malamnya hujan turun selama kurang lebih dua jam.

“Hujan turun tidak merata dan hanya dua jam. Namun, ini tidak banyak membuat perubahan berarti karena kedalaman api di lahan gambut itu bisa berkisar 1–2 meter di dalam tanah,” terang relawan berperawakan tinggi kurus itu. 

Menurut Riadi, meski kabut asap menipis, bau asap malah semakin terasa.

“Kami juga masih melihat titik-titik yang mengeluarkan asap, yang artinya kemungkinan masih ada api menyala di dalam tanah,” pungkasnya.

4. ACT bersama beberapa pihak lainnya bergotongroyong atasi masalah asap

IDN Times/ACT
IDN Times/ACT

Dalam menjalankan aksi respons bencana asap tersebut, ACT dan MRI Kalsel menggandeng sejumlah komunitas, yaitu BPK Emirat Banjarmasin dan relawan Borneo Palangkaraya.

“Dengan berkolaborasi, penanganan masalah kemanusiaan menjadi lebih ringan, dan bencana asap memang akan bisa ditangani dengan kegotongroyongan. Kami ucapkan terima kasih kepada para komunitas yang sudah terlibat,” ujar Kepala Cabang ACT Kalsel Zainal Arifin.

Zainal juga berharap makin banyak pihak-pihak yang mau bergandengan tangan bersama ACT Kalsel dalam menuntaskan masalah asap di Kalimantan.

“Ini bukan hanya persoalan asap, namun bagaimana kita bersama-sama menunjukkan kepedulian kepada sesama yang sedang mengalami kesulitan. Ada ancaman penyakit yang menimpa saudara kita, maka mari kita atasi bersama-sama,” pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Zulfah Goenawan
EditorZulfah Goenawan
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 20/12/2025 bermagnitudo 5.2 di POHUWATO-GORONTALO

20 Des 2025, 17:40 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews