Niatnya Protes PKI, Tapi Anggota Ormas Ini Malah Salah Sebut Nama Karl Marx jadi Karel Mart!

Dalam demo tersebut, awalnya Ketua Umum FPI Rizieq Shihab menegaskan kalau pihaknya menolak kebangkitan PKI. FPI juga meminta pemerintah melakukan pembubaran terhadap kegiatan berbau PKI. Setelah Habib Rizieq berorasi, setelah itu giliran Gubernur Muslim DKI Jakarta, Rayhan. Dalam orasinya, Rayhan mengawali dengan mengucapkan cinta kepada seluruh anggota dan polisi yang berjaga.

Rayhan mengatakan kalau PKI berawal dari teori Darwin yang menyatakan manusia berasal dari kera atau monyet. Dirinya mengatakan teori Darwin tersebut juga memperjelas kalau manusia tidak terbentuk dari Tuhan. Namun, uniknya, Rayhan menyebut nama asli ilmuwan tersebut sebagai Thomas Darwin, bukan yang diketahui orang, Charles Darwin.

Setelah itu, Rayhan menjelaskan pemahaman 'komunis' dari Darwin diteruskan ke seorang filsuf asal Inggris, yang disebut bernama Karel Mart. Bukan hanya dirinya, tapi juga Predik Enjel. Siapa Karel Mart dan Predik Enjel? Tidak ada yang tahu. Mungkin, Karel Mart yang dimaksud adalah pemikir Marxisme dan Komunisme kelahiran Jerman, Karl Marx. Kemudian, Predik Enjel adalah filsuf, Friedrich Engels yang juga merupakan seorang Marxist.

Rayhan juga membahas Yosep Steilin yang disebut berada di Rusia. Sementara orang-orang banyak yang lebih kenal dengan nama Joseph Stalin seorang pimpinan militer Rusia (Uni Soviet pada zamannya). Menurut Rayhan, komunisme juga berkembang pesar di Tiongkok pada zaman Mou Ze Dong.

Kemudian, setelah menjelaskan nama ahli-ahli pencetus komunisme, Rayhan juga meminta pemerintah untuk memahami para ilmuwan tersebut agar dapat menghindari kegiatan berbau PKI di Indonesia.

Saksikan videonya berikut ini...

Pada akhir orasinya, Rayhan sebut bahwa untuk mengetahui 'pemahamannya' lebih lanjut orang-orang dapat membuka situs atau website atas nama Mister Thinker. Namun, saat penelusuran dilakukan...

Dari semua situs Mister Thinker, hanya ada satu yang meyakinkan, yakni mister-thinker.blogspot.com, tapi...

Situs tersebut bukanlah milik Rayhan, melainkan punya netizen lainnya.

Nah, bagaimana menurutmu? Pengetahuan yang dianjurkan kepada pemerintah, apakah sesuai dengan yang semestinya?