Pemerintah Terus Tingkatkan SDM melalui Peningkatan Rasio Wirausaha

Tangerang, IDN Times - Kemnaker melalui Kepala Balai Besar Peningkatan Produktivitas (BBPP) Bekasi, Chairul Fadhly Harahap, melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kepala Pusat Pemanfaatan dan Inovasi Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Yan Rianto, di Tangerang, Banten, Rabu (23/10).
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut sebagai komitmen Kemnaker untuk terus melakukan peningkatan investasi sumber daya manusia (SDM) melalui percepatan peningkatan kompetensi tenaga kerja, peningkatan produktivitas dan kewirausahaan, serta percepatan sertifikasi kompetensi.
"Sinergi dengan LIPI mempercepat peningkatan kompetensi SDM dan penguatan daya saing tenaga kerja yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia," ujar Chairul Fadhly.
Sementara itu, Chairul menegaskan, dengan adanya bonus demografi, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi Indonesia maju sehingga pemerintah terus mengupayakan peningkatan SDM melalui peningkatan rasio wirausaha. Peran masyarakat, swasta, dan perguruan tinggi bersama pemerintah terus didorong untuk menurunkan angka pengangguran.
"Minat masyarakat menjadi wirausaha perlu terus ditingkatkan agar tercipta lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan. Program pelatihan kewirausahaan terintegrasi memiliki tujuan akhir untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha kreatif, produktif, inovatif, dan berdaya saing," katanya.
Angka tingkat kewirausahaan Indonesia telah melampaui 2% dari populasi penduduk sebagai syarat minimal suatu masyarakat menuju sejahtera. Namun, rasio wirausaha 3,10% tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain, seperti Malaysia 5%, Tiongkok 10%, Singapura 7%, Jepang 11%, maupun AS 12%.
"Dalam menyikapi kondisi tersebut untuk menekan angka pengangguran di Indonesia, pemerintah tengah mengupayakan berbagai hal. Salah satunya adalah pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat yang output dan manfaatnya adalah penyerapan tenaga kerja," ujar Chairul.
Sementara itu, Kepala Pusat Pemanfaatan dan Inovasi Iptek LIPI, Yan Rianto, berharap melalui kegiatan business matching and industrial gathering, akan terbangun komunikasi dan kerja sama yang positif antara penyedia dan pengguna produk/teknologi.
Yan Rianto menambahkan, business matching and industrial gathering merupakan salah satu rangkaian kegiatan dan media promosi serta penghiliran hasil-hasil penelitian.
"LIPI sebagai focal point Indonesia-China Technology Transfer Center (ICTTC) akan melaksanakan kegiatan ASEAN Technology Transfer Center (CATCC) dan Kemenristek-Dikti dengan melibatkan lembaga penelitian, pemda, dan industri," pungkas Yan.



















