Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lumpuh, Ustadz Ini Tetap Mengajar dari Ranjang

radarbanyumas.co.id
radarbanyumas.co.id

Yang menentukan semangat seseorang bukanlah kondisi fisik, melainkan tekad yang ada di dalam hati. Hal tersebut diterapkan oleh Sugiarto. Meski tubuh pria berusia 38 tahun ini lumpuh, semangatnya untuk mengajar ngaji sangat luar biasa.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170815/su-3-e201b1b3729594f8baba15715be64971.jpg

Yang lebih membuat takjub, pria asal Desa Karangbawang, Banyumas, Jawa Tengah ini memiliki sekitar dua puluh murid yang belajar mengaji kepadanya. Saat mengaji, para murid menempatkan diri mereka di sisi ranjang dan pria ini. Dengan penuh kesabaran Sugiarto memberikan pelajaran kepada anak didiknya.

Salah seorang wali murid bernama Jolastri mengaku tak mempermasalahkan kondisi Sugiarto. Dia percaya Sugiarto masih bisa mengajar meski kondisinya terbatas. Berkat jasa Sugiarto, kini anaknya yang telah tiga tahun berguru sudah lancar membaca Al-Qur’an.

Sugiarto mengaku senang masih bisa bermanfaat untuk orang lain.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170815/su-2-5300509bcab95d249edd31638647a180.jpg

Apa yang menjadikan Sugiarto mengalami nasib yang memilukan ini? Pria jebolan Pondok Pesantren ternama di Banyumas ini awalnya mengajar ngaji secara normal. Namun, semua berubah saat bus antar provinsi menghantamnya di jalan raya sekitar 17 tahun lalu. Saat itu, ia baru selesai mengajar mengaji siswanya.

Kecelakaan tersebut membuat pria yang akrab dipanggil Sugi ini pun harus dirawat intensif selama 40 hari di rumah sakit. Namun, perawatan tersebut bukannya membuatnya sembuh total. Kondisinya malah memburuk. Bahkan, dokter memvonisnya lumpuh total.

Meski dalam kondisi kekurangan, pria ini tidak pernah memungut biaya sepeserpun. Sebaliknya, dia mengaku pasrah dengan jalan hidup yang harus dilaluinya. Bahkan, dia berencana akan tetap mengajar hingga akhir hayatnya.

Sang ibu dengan setia mendampinginya.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170815/su-1-273a72f89a3d61f5a9fadcafe47b3458.jpg

Sempat ada niat untuk membawa anaknya ke rumah sakit lagi. Namun, niat itu harus ditunda karena keterbatasan biaya. Meski tergolong warga miskin, dia tidak mendapatkan jaminan kesehatan dari Pemerintah. Namun, Tasem mengaku bangga dengan keteguhan hati putranya yang tetap mengajar agama di tengah keterbatasan.

Artikel ini sebelumnya diterbitkan di Rappler.com |

Share
Topics
Editorial Team
Feby Silviamalia
EditorFeby Silviamalia
Follow Us

Latest in News

See More

Gempa Hari Ini 09/12/2025 bermagnitudo 5.4 di SINABANG-ACEH

09 Des 2025, 14:10 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

25 Nov 2025, 15:15 WIBNews