Luncurkan Samtama, Siasat Anies Atasi Sampah Lewat Rumah Tangga

Jakarta, IDN Times - Sampah merupakan masalah yang umum dari sebuah negara atau wilayah, termasuk di DKI. Berangkat dari fenomena tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan program untuk mengolah dan mengurangi sampah di Ibu Kota. Anies ingin warga Jakarta mulai melakukan pengolahan sampah secara mandiri.
Program tersebut diberi nama Samtama yang merupakan kepanjangan dari ‘sampah tanggung jawab bersama’. Samtama merupakan gerakan masyarakat untuk mengurangi dan mengolah sampah sejak dari sumbernya. Pada tahap awal, sebanyak 22 RW menjadi pelopornya. Nantinya, gerakan tersebut segera direplikasi ke seluruh RW se-Jakarta.
“Bapak dan Ibu memulai sesuatu yang baru. Di Jakarta ada 2.927 RW, yang berkumpul hari ini hanya 22 RW. Jumlahnya masih kecil, tapi jangan remehkan jumlah yang kecil. Jumlah yang berkumpul di sini adalah yang pertama untuk memulai gerakan baru untuk mengelola sampah di Ibu Kota,” ujar Anies dalam pengarahannya kepada ratusan relawan Samtama di Balai Kota, Sabtu (24/8).
Pengelolaan sampah memerlukan perubahan pola pikir masyarakat. Perubahan mindset bahwa kota bukan hanya sekadar terlihat bersih dan rapi dengan mengirimkan sampahnya ke TPST Bantargebang, melainkan mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola sampah.
“Kita harus memulai kegiatan pengurangan sampah dengan aktivitas 3R (reduce; kurangi, reuse; guna ulang, dan recycle; daur ulang),” katanya.
Salah satu ciri masyarakat modern ialah budaya memilah sampah. Pemilahan merupakan tahap penting dalam mengolah residu sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Sampah organik yang terpilah dapat diolah menjadi kompos menggunakan lubang biopori ataupun komposter. Sampah anorganik yang terpilah dapat ditabung melalui bank sampah untuk selanjutnya di-recycle di industri daur ulang.
“Di kota-kota maju dunia, kita akan menemukan bagaimana seluruh masyarakat mengurus sampahnya. Sampah bukan saja diurus oleh pemerintah karena yang menghasilkan sampah kita semua,” tambah Anies.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih, mengatakan, Pemprov DKI Jakarta sedang menjalankan peran city 4.0 dengan menyediakan platform bagi warga agar bisa berperan membangun kota dan bergerak bersama.
“Dinas Lingkungan Hidup bersama Tim Penggerak PKK membuat platform pengelolaan sampah dengan sebutan Samtama atau Sampah Tanggung Jawab Bersama ini,” kata Andono.
Kegiatan Samtama terbagi menjadi dua bagian, yaitu Laskar Samtama dan Kampung Samtama. Kampung Samtama diisi warga RW setempat yang memiliki inisiatif untuk memperbaiki pengelolaan sampah di kampungnya. Kampung Samtama ini telah menjaring 330 relawan di 22 RW.
Sementara itu, Laskar Samtama telah diseleksi sebanyak 209 dari 429 orang yang mendaftar untuk menjadi relawan. Ke 209 orang itu terdiri atas 185 relawan umum dan 24 relawan dokumentasi.
Relawan Laskar Samtama berasal dari beragam profesi, seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, pegawai swasta, guru, seniman, bahkan ada ASN Pemprov DKI Jakarta. Relawan Laskar Samtama diajak ke TPST Bantargebang untuk melihat pengolahan sampah secara langsung, sekaligus untuk mengikuti sesi edukasi mengenai pengelolaan sampah.
Salah satu relawan Laskar Samtama, Rival (25), mengaku sangat senang menjadi bagian dari relawan tersebut. “Gerakan ini sangat bagus, masyarakat diberikan kesempatan untuk terjun langsung, membantu Pemprov DKI, untuk mengatasi permasalahan sampah di Jakarta, ujarnya.
Kegiatan Samtama juga melibatkan komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah. “Kami bersyukur di Jakarta banyak orang baik yang ingin bergerak bersama untuk membenahi Jakarta melalui kerelawanan,“ pungkas Andono.