Kunker ke Shanghai, Menaker Jajaki Potensi Kerja Sama Ketenagakerjaan

Shanghai, IDN Times - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Shanghai Electric Power Construction (SEPC) dan Shanghai University of Electric Power (SUoEP) di RRC, Sabtu (28/12).
Dalam lawatannya tersebut, Menteri Ida mengatakan tujuan kunkernya, yakni mengawal investasi asing khususnya di bidang energi listrik dan menjajaki potensi kerja sama bidang ketenagakerjaan.
Menurut Menaker Ida, saat ini, kebutuhan akan energi (listrik) di Indonesia sangat tinggi sehingga membutuhkan berbagai sumber daya, di antaranya dana dan manusia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Karena itu, Indonesia sangat mendukung investasi Shanghai Electric Power Construction dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik di Indonesia," ujar Menteri Ida Fauziyah saat diterima Deputi Manajer SEPC Shen Gangyi di Linhong Road, Changning District, Shanghai, Tiongkok.
1. Investasi memerlukan tenaga profesional

Kepada Deputi Manajer Shen Gangyi dan jajaran Direksi SEPC, Menteri Ida mengatakan pemerintah RI memberikan apresiasi karena selama ini telah bekerja sama di bidang energi listrik dengan baik, termasuk menanamkan investasi ke kawasan Deli Serdang, Sumatera Utara dan Bone sebagai kontraktor PLTU.
Menteri Ida menegaskan, untuk mendukung investasi bidang energi listrik diperlukan tenaga-tenaga profesional yang dapat mengisi jabatan-jabatan yang dibutuhkan di perusahaan-perusahaan.
"Karenanya, sangat diperlukan peran lembaga pelatihan/training center seperti SuoEP yang memberikan pelatihan bagi calon/tenaga kerja agar dapat bekerja di bidang energi sesuai dengan persyaratan perusahaan," ujar Menaker.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Menteri Ida menyatakan pihaknya akan terus berusaha mendukung iklim investasi di Indonesia bagi para investor asing dengan terus memperbaiki iklim ketenagakerjaan di Indonesia.
Salah satunya dengan penciptaan hubungan industrial yang harmonis melalui sosial dialog yang efektif di tempat kerja serta peningkatan disiplin dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
"Pemerintah juga terus berusaha mendukung iklim investasi di Indonesia bagi para investor asing dengan mendorong para investor asing agar berinvestasi di bidang pelatihan kerja," ujar Menaker yang didampingi Kepala Biro Kerja sama Luar Negeri (KLN) Kemnaker Indah Anggoro Putri; Konsul Jenderal RI di Shanghai Deny W Kurnia; dan Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing (PPTKA) Haryanto.
Hal tersebut sesuai Perpres No 44 Tahun 2016 tentang Daftar Bidang Usaha yang Tertutup dan Daftar Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal) dengan kepemilikan saham maksimum sebesar 67 persen.
SEPC merupakan perusahaan yang berinvestasi di Indonesia, yang membangun PLTU berkapasitas 2 x 150 MW di Deli Serdang, Sumatera Utara, dan kapasitas 2 x 50 MW di Gorontalo, serta Mini-Hydro Power Plant Project kapasitas 9.9 MW di Bone.
Adapun SUoEP merupakan lembaga pelatihan yang digunakan oleh perusahaan SEPC untuk melatih calon/tenaga kerja. Bidang kejuruan yang ada di lembaga pelatihan SUoEP ini adalah bidang electronic, electrical, turbine, dan boiler.



















