Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Agus Rahardjo mengingatkan kepada seluruh pegawainya agar bersikap independen dan tidak memiliki kepentingan tertentu. Hal itu disampaikan Agus untuk mengingatkan pada dasarnya para pegawai komisi antirasuah yang merupakan penegak hukum. Sehingga aturan menjadi pondasi dasar ketika bekerja.
Pernyataan itu disampaikan oleh Agus ketika memberikan sambutan dalam acara "Silaturahmi Kebangsaan dan Doa Bersama" di gedung penunjang KPK pada Rabu (20/11). Dalam acara tersebut, komisi antirasuah mengundang penceramah KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq.
KPK seolah-olah ingin melakukan counter terhadap kehadiran Ustad Abdul Somad yang menjadi perbincangan di media sosial dan sempat menuai protes dari pimpinan komisi antirasuah sendiri. Ustad lulusan Mesir itu datang ke komisi antirasuah pada Selasa (19/11) atas undangan dari Badan Amil Islam KPK (BAIK).
Kepada media, ustad yang akrab disapa UAS itu mengaku memberi ceramah dengan tema mengenai integritas.
"Bagaimana kita diajarkan dalam Islam sebesar biji sawi pun kecurangan akan dituntut di hadapan Allah SWT. Saya juga bercerita bagaimana dalam Islam kita tidak bergerak, padahal bergerak itu boleh. Dalam puasa kita tidak makan, padahal makanan itu halal, karena ingin mendidik jiwa kita dan menjaga kesucian," kata UAS kepada media pada Selasa siang kemarin.
Pimpinan komisi antirasuah memang tidak ada yang bersedia memberikan komentar mengenai kedatangan UAS pada Selasa kemarin. Namun, santer terdengar informasi ada protes keras dari beberapa pimpinan KPK. Sebab, komisi antirasuah itu tengah mati-matian menepis narasi tidak ada paham radikalisme yang berkembang di KPK.
Lalu, bagaimana pesan Agus terhadap para pegawainya?
"Tujuan kita bertemu hari ini, marilah kita penegak hukum selalu, kalau kata Pak Syarif (Laode M. Syarif, Wakil Ketua KPK) itu inklusif. Selalu (bersikap) imparsial, selalu berada di tengah," kata Agus pada pagi tadi.
Lalu, apa maksud dari pesan Agus agar pegawai KPK bersikap inklusif?