Ini Daftar Caleg Gagal yang Berebut Kursi BPK RI
Jakarta, IDN Times - Seleksi calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah dimulai sejak 1 Juli 2019. Ada 64 nama yang mencalonkan diri.
Di tengah jalan, 64 nama itu berkurang menjadi 62 lantaran politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Rusdi Kirana dan Ferry Juliantono (Gerindra) mengundurkan diri. Dari angka tersebut mengerucut menjadi 32 nama.
Dari nama-nama tersebut, ada sejumlah nama menarik yang menjadi sorotan. Tercatat ada sembilan politisi yang gagal dalam pemilihan legislatif lalu ikut berebut kursi di BPK RI.
1. Trio Partai Gerindra
Tiga nama politisi Partai Gerindra yakni Pius Pius Lustrilanang, Wilgo Zainar, dan Haerul Saleh ikut maju mencalonkan diri dalam seleksi calon anggota BPK 2019-2024. Mereka sama-sama gagal dalam pemilihan legislatif (Pileg) 2019.
Pius gagal melenggang ke Senayan melalui daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Timur (NTT) 1, Willgo gagal di dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) 2. Sedangkan, Haerul gagal di dapil Sulawesi Tenggara.
2. Nurhayati Ali Assegaf dari Partai Demokrat
Nurhayati merupakan caleg DPR dari Partai Demokrat yang gagal memperoleh suara untuk kembali ke Senayan, karena tidak lolos di Dapil Jawa Timur 5. Nurhayati hanya mampu meraup 16.063 suara berdasarkan hasil rekapitulasi KPU.
3. Daniel Lumban Tobing dari PDIP
Nasib baik juga belum berpihak pada politikus PDIP Daniel Lumban Tobing. Daniel maju dalam Pileg 2019 melalui dapil Jawa Barat VII. Namun, ia gagal meraih suara di dapilnya yang meliputi Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Purwakarta.
4. Akhmad Muqowam dari PPP
Politikus PPP Akhmad Muqowam juga gagal menjadi wakil rakyat di Senayan tiga periode berturut-turut. Ia gagal mengamankan suara di Dapil Jateng 1.
5. Tjatur Sapto Edy dari PAN
Tjatur Sapto Edy gagal mencoba peruntungannya menjadi caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Maluku Utara. Padahal, ia adalah anggota DPR RI dari Dapil Jateng VI.
6. Duo Golkar
Nama Ahmad Noor Supit dan Ruslan Abdul Gani menjadi dua orang yang gagal menjadi caleg dari Partai Golkar.
Supit gagal melanjutkan periode ketiganya di Senayan, setelah kalah suara di Dapil Kalimantan Selatan 1. Sedangkan, Ruslan gagal menjadi anggota DPRD di Kota Pagar Alam.
