Jakarta, IDN Times - Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab memberikan sambutan di acara Reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan itu, Habib Rizieq menyanggah pernyataan pemerintah mengenai kasusnya yang tidak dilaporkan ke pihak berwajib.
"Saat terjadi pencekalan pihak yang pertama kali saya hubungi adalah otoritas Republik Indonesia. Bahkan dubes RI yang berkedudukan di Riyadh mengirim seorang utusan secara resmi yaitu ketua pos Badan Intelijen Negara ke rumah saya untuk meminta keterangan," kata Habib Rizieq.
Hal itu disampaikan Rizieq melalui video yang diputar di panggung Reuni 212, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019). Petugas dari BIN tersebut, kata Rizieq, dikirim langsung Dubes RI untuk Saudi Agus Maftuh dari Riyadh ke rumah Rizieq di Mekah.
"Ketua Pos BIN tersebut meminta sejumlah berkas keimigrasian dalam bentuk fotokopi dan semua itu sudah saya berikan. Bahkan melalui HP dari petugas tersebut, saya sempat bicara dengan Pak Dubes. Saya sempat menawarkan kepada Pak Dubes untuk mampir ke rumah saya. Pak Dubes mengingatkan saya untuk memberikan keterangan yang selengkap-lengkapnya," ucap Rizieq.
"Makanya saya terkejut begitu ada laporan saat ini mengenai Dubes yang menyatakan tidak pernah HRS melapor. Bahkan Pak Mahfud MD juga kemudian menyatakan hal serupa," kata dia.