Firli Bahuri Jadi Pimpinan Baru, Penasihat KPK Pilih Mundur

Tsani pernah mengungkapkan rencananya untuk mundur dari posisinya sebagai penasihat apabila pimpinan yang terpilih nanti memiliki rekam jejak buruk. Ia juga menegaskan tak bersedia bekerja dengan orang yang sudah cacat secara etika. 

Ancaman tersebut Tsani diungkapkan pada, Minggu (5/8). Hal tersebut guna untuk mengingatkan integritas pansel capim KPK.

"Pernyataan pengunduran diri saya sebenarnya untuk mengingatkan semua pihak yaitu, pansel, presiden, DPR dan masyarakat bahwa pimpinan terpilih berdampak pada kinerja internal KPK," ujar Tsani.  

Tsani bercerita bahwa pagi hari ini, ia mendapatkan panggilan telepon dari salah satu panitia seleksi penasihat KPK yang memilih dirinya di tahun 2017 lalu. Dalam percakapan mereka, ia mengungkap individu tersebut mendukung Tsani mengundurkan diri dari deretan penasihat komisi antirasuah.

Namun, Tsani menegaskan bahwa orang tersebut mengingatkan agar terus berjuang dan membantu pimpinan serta segenap insan KPK sampai pimpinan komisi antirasuah yang baru dilantik.

"Singkatnya beliau mendukung rencana saya untuk mundur. Tetapi Beliau mengingatkan saya untuk terus membantu pimpinan yang saat ini dan segenap insan KPK dalam meneruskan perjuangan dan agenda-agenda yang tersisa hingga pimpinan baru KPK dilantik," kata dia. 

Sebelum ia resmi mundur, Tsani mengungkapkan pesan bagi para pegawai KPK yang masih memilih bekerja. Ia mengingatkan agar terus melakukan hal yang terbaik untuk menjaga marwah lembaga. Ia juga berpesan agar semangat api antikorupsi terus membara di dalam masyarakat.

"Gunakanlah apa saja yang saya punya dan saya bisa, untuk mendukung rencana-rencana Anda untuk menuntaskan agenda-agenda yang tersisa," tutur Tsani. 

Ia juga mengutarakan rasa bangga bisa menjadi salah satu orang yang bisa mendukung kinerja KPK. "Saya akan selalu bangga dan bahagia melayani Anda, baik selama ada di KPK ataupun kelak saat saudara tidak di KPK," ungkap Tsani dalam surat elektronik pengunduran dirinya.