Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fahri Hamzah Sebut TKI "Mengemis Menjadi Babu"

Wakil Ketua DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah, kembali menuai kritikan pedas. Hari ini (24/1) sekitar pukul 04.00 dini hari Fahri mengirimkan cuitan yang menghina para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang banting tulang bekerja di luar negeri.

Fahri Hamzah menyebut TKI sebagai babu yang mengemis di negeri orang.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/15568-33471-fahri-hamzah-hl-lagi-6d976deb954e1a5f050f991aa600d46f.jpg

Cuitan Fahri Hamzah dini hari tadi sudah dihapus dari linimasanya. Namun, sejumlah orang, termasuk aktivis buruh migran Indonesia dari Migrant CareAnis Hidayah, sudah mengambil cuplikan layar dan selama seharian ini telah menjadi trending topic di Twitter. Begini isi cuitan Fahri:

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fahri-hamzah-feb2c2f3703b80295267563fa21f60b0.jpg

Fahri pun mendapat berbagai kritikan pedas karena pernyataannya yang ceroboh dan menghina tersebut.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/0f834b0a11daa3bdfb4b487c36eff404-26bbe4d501b7cde0bab8a0ddc027e9e9.jpg

Anis Hidayah tak tinggal diam setelah membaca cuitan itu. Ia pun memberondong Fahri dengan kritikan pedas melalui akun Twitternya. Anis membela para TKI yang mencari nafkah secara terhormat di luar negeri. Ia juga secara terang-terangan mempertanyakan komitmen Fahri Hamzah sebagai wakil rakyat yang terpilih dari Nusa Tenggara Barat, provinsi terbesar di Indonesia yang menjadi asal para buruh migran.

Bahkan, Anis menyinggung posisi Fahri yang merupakan Ketua Tim Pengawas TKI di DPR RI yang kemudian ia sangkutkan dengan mangkraknya Rancangan Undang-undang Pekerja Rumah Tangga (PRT) sejak tahun 2004. Menurutnya, pola pikir Fahri yang menganggap bahwa TKI adalah babu yang mengemis di negara orang mengakibatkan nasib RUU tersebut jadi tak jelas.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/an1-15d4da51b0e9cc0171b20eb69aceeb28.jpg
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/an2-d64405cf23fb5852259e9c75ce319f0b.jpg

Tak hanya Anis, sejumlah netizen yang perhatian terhadap isu perempuan dan buruh migran pun ikut melontarkan kritikan terhadap anggota DPR RI yang pernah dipecat oleh PKS pada April 2016 lalu ini.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/netizen-00a5411430ff58d160ec7a47e2f822c2.jpg
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/netizen3-54e19985e354c240947d5977180120b4.jpg
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/netizen2-05fb2907c45d9cf5137f5d9730f468da.jpg
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/netizen1-08fd6b0ec28f56f933ea1fe24af41b95.jpg

Ia kemudian memberi tanggapan melalui Twitter.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/2016-04-06-2481-1459915240-large-8afab75fa2b30eaaf8b0e8b64a848a3e.jpg

Karena menerima serangkaian kritikan di Twitter, Fahri pun memberikan responnya. Ia menyebut kritikan tersebut sebagai "keributan" yang menurutnya merupakan "pengalihan isu" dari persoalan yang lebih besar, yakni, rectoverso di uang rupiah baru di mana ia yakini sebagai logo palu arit, lapangan pekerjaan serta pekerja asing di Indonesia.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh3-1475c08eb1265434ca26eb49f331715c.jpg
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh4-83fef5ae2b87c08d73cef8e27b84c1de.jpg

 

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh5-69ddbd608edb3abe3013f85a0a346caa.jpg

 

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh6-9bb6411e1b408137f2ff08c8a64cb419.jpg
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh7-f25cb832cbdf98d45cc961307b301c49.jpg

Fahri mengungkapkan alasan mengapa ia menggunakan istilah babu dan menyebut TKI sebagai pengemis.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh1-4aacb290f6009174d4e688254a38b374.jpg
https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh2-43131e70371ae93ec12e64c2b53c2c3d.jpg

Ia kemudian mengaku meminta maaf, bukan karena telah menyebut buruh migran babu dan pengemis, melainkan karena banyaknya orang yang marah kepadanya atas cuitan yang telah dihapusnya tersebut.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170124/fh8-8862fd58b319b4d963b3c20b9ae93159.jpg

 

 

Share
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us

Latest in News

See More

5 Skincare Lokal dengan Kandungan Squalane, Bisa Perkuat Skin Barrier!

12 Sep 2025, 14:48 WIBNews
aAL248skpp.png

Artikel news nasional

12 Sep 2025, 14:37 WIBNews
pribadi

Artikel bludru

04 Sep 2025, 08:59 WIBNews
dewd

artikel BARU tampil

12 Agu 2025, 13:46 WIBNews
Nulla facilisi

Artikel BARU!

12 Agu 2025, 13:08 WIBNews
Frame 1000004504.png

artikel news indonesia 2025

31 Jul 2025, 15:07 WIBNews
koneksi bapuk

coba tes jam cuy

21 Jul 2025, 00:00 WIBNews
gallery keenam

Artikel revised [edit LAGI]

18 Jul 2025, 09:28 WIBNews
9wapwl.jpg

tes jam new york

17 Jul 2025, 23:00 WIBNews
Asperiores eius quia ubah

Testing Artikel test

02 Jul 2025, 10:11 WIBNews
iamge

Artikel community nasional

01 Jul 2025, 10:48 WIBNews