Diserang Isu Agama, TGB Pastikan Keislaman Jokowi
Jakarta, IDN Times - Tim Kampenya Nasional (TKN) mengatakan hoaks isu agama kembali dimainkan oleh lawan Jokowi-Ma’ruf. Menurut data survei internal TKN, selain diserang dengan isu agama, Jokowi juga masih diserang dengan isu PKI atau komunisme.
“Salah satu yang mungkin paling hangat ada di Solo. Ada hoaks yang sangat viral saat itu perusakan masjid dan penyobekan Al-Qur'an. Jadi gambarnya itu Al-Qur'an berceceran di lantai, dan itu difoto dan disebarkan, dibuat seolah-olah ada perusakan, ternyata ada anak-anak bermain di dalam masjid, kemudian Al-Quran jatuh berserakan seperti itu dan ini cukup hangat karena terjadi 2 Februari 2019 minggu lalu,” kata Direktorat Program dan Komunikasi Politik Muhammad Syihabuddin, di Markas Cemara, Jakarta, Kamis (7/2).
1. TGB pastikan keislaman Jokowi
Menanggapi isu-isu yang menyerang Jokowi, Tuan Guru Bajang (TGB) yang hadir dalam konferensi pers TKN ini menyayangkan penyebaran isu tersebut. Menurutnya hal itu hanya sia-sia dan hanya menimbulkan fitnah.
TGB pun bersaksi jika keislaman Jokowi tidak perlu diragukan. Ia pun mengaku mengetahui latar belakang keluarga Jokowi yang muslim.
“Jokowi dilahirkan dari orang tua yang muslim, kakek neneknya pun sama, rekam jejak di kampung halamannya itu terang benderang,” kata TGB yang enggan disebut bagian dari tim sukses Jokowi-Ma’ruf.
2. Banyak saksi keislaman Jokowi
Lebih lanjut, TGB memaparkan bukti tentang keislaman Jokowi. Ia mengaku pernah bertemu dengan salah satu guru yang mengajar agama Islam kepada Jokowi. Dari sana menurutnya, masih ada saksi keislaman Jokowi, dan tidak perlu diragukan.
“Pengalaman keislamannya, masih banyak sekali tokoh-tokoh bahkan guru-guru yang masih ingat. Saya sempat berinteraksi dengan guru yang sempat mengajar di keluarganya, dan semua kesaksian itu mengokohkan bahwa Jokowi sorang muslim,” ucap TGB.
3. TGB seru masyarakat untuk objektif memilih presiden
Namun demikian, TGB menyeru masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai dengan akal dan hati nurani.
“Jokowi adalah muslim, kalau ada aspirasi memilih selain Jokowi adalah haknya, tapi jangan kemudian keinginan memenangkan satu kontestasi demokrasi kemudian menghancurkan dan merusak yang lain,” papar TGB.
4. TGB ajak masyarakat mewarisi pola demokrasi yang baik
Tak ingin masyarakat larut dengan berita hoaks, TGB ajak masyarakat ikut serta mengawal pesta demokrasi dengan akal sehat dan hati yang bersih.
“Selain memastikan demokrasi ini berjalan, kita juga harus mewariskan tradisi yang baik. Jangan sampai jadi pola yang terus digunakan pada setiap kontestasi. Maka mari kita wariskan presiden yang baik untuk generasi kita, tidak boleh lagi ada fitnah, dalam hal ini sering tentang keislaman Jokowi,” katanya.
