Catat, Kemenlu Buka Pendaftaran Kolaborasi Mahasiswa ke AS!
Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) masih membuka pendaftaran program kolaborasi Outstanding Youth For The World dari pemerintah Indonesia dan Internasional Visitor Leadership Program (IVLP) dari Pemeritah Amerika Serikat hingga 10 Mei 2019 mendatang.
Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Azis Nur Wahyudi, mengatakan bahwa sejauh ini pihak yang mendaftar belum maksimal jumlahnya, sehingga Kemenlu masih menunggu mahasiwa yang ingin bergabung.
"Sejauh ini sudah ada pendaftar dari Sumatera dan Papua tapi masih belum maksimal jumlahnya," katanya di Jakarta, Jumat (3/5).
1. Mahasiswa dapat mendaftar melalui situs berikut
Aziz mengatakan, mahasiswa yang ingin mengikuti program ini bisa mendaftar melalui website Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) di www.kemlu.go.id. Selain itu, mahasiwa juga bisa mengakses situs bit.lY/OYTW-IVLP2019. "Biar gak crowded daftarnya jangan last minute, kita masih menunggu hingga satu minggu ke depan," ucapnya.
2. Program ini dapat menjadi wadah Pemuda Indonesia Bersinergi dengan AS
Aziz bilang, program ini bertujuan untuk membuat pemuda Indonesia bersinergi dengan rekan-rekan di Amerika Serikat, dan yang paling penting memberikan pemahaman tentang hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Diharapkan dengan adanya program ini, pemuda perwakilan Indonesia dapat menunjukkan keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia dan Amerika Serikat, serta dapat menjadi wadah persamaan persepsi pada penguatan demokrasi serta memberikan wawasan terkait sistem pemerintahan federal dan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.
"Mereka harus punya pengalaman experience leading in America, kalau mereka tidak tinggal di AS dan tinggal dengan keluarga angkat, mereka tidak akan punya perspektif yang tepat," ungkapnya.
3. Kegiatan ini berlangsung selama tiga minggu
Dia menambahkan, meski AS belum memberikan informasi tempat yang akan dikunjungi oleh peserta terpilih, namun kemungkinan besar pada tanggal 15 Oktober hingga 1 November, mahasiswa akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah di AS dan berkunjung ke beberapa universitas di AS.
"Dan yang jelas mereka akan berkunjung ke Washington dan bertemu bapak kedutaan kita di sana," jelasnya.
4. Berikut persyaratan yang harus dimiliki
Ada pun, persyaratan wajib yang dapat mengikuti program ini adalah mahasiswa aktif berusia 18-25 tahun, memiliki IPK > 3, memiliki kemampuan berbahasa Inggris, mempunyai prestasi baik dari tingkat nasional maupun Internasional, dan menulis karya terkait hubungan antara Indonesia dan AS seperti apa ke depannya.
"Ide-ide mereka apa di tulisan itu, karena hubungan kita masih panjang sehingga kita berharap mereka punya gagasan bagus yang bisa kita implementasikan didalam kegiatan bilateral kita dengan AS," jelasnya.
5. Penitia akan mengambil 10 finalis terpilih
Untuk tahapan seleksi, setelah masa pendaftaran ditutup, Kemenlu akan memeriksa berkas-berkas calon peserta, kemudian pada tanggal 10 Mei - 22 Mei 2019, Kemenlu telah menetapkan peserta yang lolos tahap administrasi.
Nantinya pada tanggal 22 Mei - 30 Mei, Kemenlu akan mengambil 40 semifinalis dan akan melakukan wawancara via video call untuk peserta di luar Jabodetabek dan peserta yang berasal di wilayah Jabodetabek-Bandung akan di wawancara langsung di kantor Kemenlu.
"Dari 40, akan kita ambil 20, lalu kita ambil lagi 10 finalis untuk dibawa ke AS, namun sisanya yang 10 lagi akan kita tugaskan di beberapa kegiatan diplomasi publik lainnya," tambahnya.
