Besok, 66 Pemuda Asing Tiba di Indonesia Ikuti Beasiswa Budaya

Sejatinya program BSBI sudah berjalan 17 tahun. Menurut Azis, tidak ada perubahan yang signifikan antara program BSBI tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, pemerintah akan mengubah sedikit tempat yang akan dipromosikan.

"Ambil contoh, pada tahun lalu anak muda yang mengikuti program BSBI melakukan pelatihan di kota Surabaya untuk Provinsi Jawa Timur. Surabaya kan sudah dikenal untuk di promosikan, di Banyuwangi itu ada budaya Osing tapi gak ada yang tahu," katanya.

Selain itu, Kemenlu tidak lagi menjadikan sanggar Rumah Budaya Rumata sebagai wadah pelatihan di Provinsi Sulawesi, lantaran sanggar tersebut sudah besar. Tahun ini di Provinsi Sulawesi, peserta akan berlatih di sanggar Kazaki karena sanggar tersebut masih kecil dan harus diekspos.

"Kita turut membantu menghidupkan sanggar kecil yang direkomendasikan pemerintah setempat. Tapi dengan sanggar lama kita masih saling memperkuat, " ucapnya.

Azis mengatakan nantinya peserta BSBI akan disebar ke enam provinsi dan akan dilatih di sanggar. Provinsi tersebut di antaranya Bali dengan sanggar Samarinda, Sumatera Barat dengan sanggar Syofyani, Jawa Timur dengan Sanggar Satu Grinsing, Kalimantan Timur dengan sanggar yayasan Seni Gurang, Sulawesi Selatan dengan yayasan Kazaki, semntara si Yogjakarta akan dilatih di UPN Veteran Yogyakarta.

Adapun kurikulum yang diajarkan antara lain seni dan budaya Indonesia. Nantinya peserta akan mempelajari kearifan lokal, studi ekskursi ke tempat sejarah dan tempat wisata, serta terlibat dalam berbagai kegiatan promosi seni budaya dan pariwisata di daerah masing-masing peserta dilatih.

Menurut Azis biasanya peserta yang pernah mengikuti program ini, akan terus melanjutkan ilmu yang didapat di Indonesia untuk diterapkan di negara mereka masing-masing.

"Kalau teman-teman pergi ke Sorbia, akan menemukan penari yang namanya bidadari. Mereka membuat sanggar tari yang namanya bidadari, " ucapnya.

Sebagai informasi, pada 4 hingga 5 Mei, peserta akan tiba di Indonesia. Kemudian pada 6 hingga 11 Mei peserta akan mengikuti orientasi dan outbound. Sementara pada 10 Mei rencana Kemenlu akan membuka acara tersebut. Peserta akan mengikuti pelatihan dan pendidikan di sanggar pada 12 Mei hingga 7 Agustus. Mereka akan dipulangkan ke negara asal pada 16 Agustus 2019.