5 Fakta Percobaan Pembunuhan Suami dengan Sianida di Kelapa Gading
Jakarta, IDN Times - Kepolisian Sektor Kelapa Gading, Jakarta Utara belum lama ini menggelar rekonstruksi atau adegan reka ulang terkait percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang istri YL kepada sang suami VT dengan cara meracuninya dengan cairan sianida.
Dalam adegan reka ulang tersebut, polisi akhirnya menemukan fakta-fakta di balik aksi percobaan pembunuhan tersebut. Berikut ini lima faktanya.
1. Percobaan pembunuhan dilakukan bersama selingkuhannya
Aksi nekat YL rupanya tidak dilakukan seorang diri. Dalam reka ulang, polisi juga menghadirkan BHS yang merupakan selingkuhan dari YL. Diketahui, BHS merupakan sopir dari suami YL yang menjadi korban kasus percobaan pembunuhan ini.
YL dan BHS diketahui dekat setahun belakangan ini.
Diketahui, pada adegan ke-3, tersangka BHS menawarkan YL untuk meracuni suaminya dengan cairan sianida.
2. Untuk membeli Sianida, BHS minta kepada YL uang Rp30 juta
Setelah sepakat untuk meracuni sang suami dengan cairan sianida, BHS lalu meminta uang kepada YL senilai Rp30 juta untuk membeli racun tersebut.
YL sempat mempertanyakan uang sebanyak itu, BHS menjelaskan, mahalnya harga Sianida karena barang tersebut hanya bisa dibeli di Singapura. Setelah uang diterima, BHS ternyata hanya membelinya secara online.
3. Suami tidak jadi dibunuh dengan Sianida
Setelah cairan Sianida didapat, rupanya BHS dan YL urung melakukan niatnya untuk membunuh VT.
YL rupanya takut membunuh VT dengan tangannya sendiri. Akhirnya, BHS dan YL menyewa pembunuh bayaran untuk mencoba menghabisi nyawa sang suami.
4.YL dan BHS akhirnya sewa dua pembunuh bayaran
Pada 13 September 2019, BHS dan YL akhirnya menyewa dua orang pembunuh bayaran yaitu HER dan BK untuk menghabisi nyawa suaminya.
Para pembunuh bayaran tersebut menusuk VT di dalam mobil hingga bersimbah darah. Beruntung korban bisa menyelamatkan diri dan mencari pertolongan.
5. Aksi percobaan pembunuhan kepada VT pun akhirnya gagal
Setelah berhasil selamat dalam aksi pembunuhan, VT akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kelapa Gading dengan bantuan pihak rumah sakit.
Polisi langsung bergerak cepat dan menangkap YL dan BHS pada 16 September 2019 serta menetapkan keduanya sebagai tersangka.
