Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bukan Hanya UI, Video Orasi Tolak Ahok Juga Datang dari Mahasiwa Universitas Lain!

Beberapa hari ini, dunia maya dikejutkan dengan video seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang diketahui bernama Boby Febry Kridiyanto. Boby berorasi di depan rektorat UI untuk mengajak warga DKI Jakarta menolak Basuki Tjahaja Purnama/Ahok menjadi Gubernur lagi. Video tersebut diberi judul "Gema (Gerakan Mahasiswa) Pembebasan UI Tolak Ahok".

Boby juga diketahui adalah mahasisiwa pascasarjana Fakultas Ilmu Keperawatan. Usai video tersebut viral, pihak UI pun angkat bicara dengan memanggil sang mahasiswa. Pagi ini, Boby sendiri telah meminta maaf atas video tersebut.

Akan tetapi, tahukah kamu kalau bukan hanya Boby dengan latar UI yang membut video serupa? Terdapat video serupa yang atas namakan Gema dari universitas di Jakarta.

Gema Pembebasan Universitas Negeri Jakarta.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160907/utube1-43b77dd851b83424ccbce5cf978d2590.jpg

Sebuah video orasi penolakan terhadah Ahok juga dibuat oleh mahasiswa Universitas Negeri Jakarta. Dalam video tersebut, diketahui nama pria tersebut adalah Febi Rizki Rinaldi. Menurut Febi, terdapat tujuh kriteria pemimpin yang harus dipenuhi untuk memimpin DKI Jakarta.

Ketujuh kriteria itu adalah seorang pemimpin itu haruslah muslim, kemudian laki-laki, dewasa, serta merdeka. Pemimpin juga tidak boleh 'gila', harus berakal. Selain itu, menurut Febi pemimpin harus adil kepada rakyat.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160907/utube2-d0470559056c462fd4a67dc5e6161cbc.jpg

Febi melanjutkan, Ahok tidak memenuhi ketujuh kriteria yang disebutkan. Ahok dianggap hanya memenuhi dua kriteria, yakni lelaki dan dewasa. Febi menjelaskan Ahok tidak memenuhi kriteria utama, yakni pemimpin seorang muslim. Ahok pun disebut kafir oleh Febi. Tidak jauh berbeda dari Boby, Febi mengingatkan warga Jakarta tidak memilih pemimpin kaum non-muslim.

Ternyata bukan hanya dari UNJ, tapi juga mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta.

Salah satu usungan Jakarta adalah pemimpin kafir.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160907/utube3-861301f3abfe927bd498780e642575c3.jpg

Seorang mahasiswa yang diketahui bernama Yunas Firdaus dari PNJ mengaku kalau dirinya adalah bagian dari Gema Pembebasan kampusnya. Dalam Pilkada 2017 mendatang, Yunas mengajak warga DKI Jakarta untuk tidak memilih pemimpin yang kafir, yakni Ahok.

Tidak jauh berbeda dari Boby dan Febi, kebijakan Ahok selama memimpin DKI Jakarta diaggap Yunas menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Yunas pun menyoroti masalah pengangguran di ibukota.

Ketiga mahasiswa ini datang dari Universitas-universitas ternama di Indonesia. Pihak kampus yang sudah mengambil tindakan sejauh ini adalah Universitas Indonesia. Gerakan Mahasiswa sendiri pun masih tinggi dan nampaknya mulai kembali ke dunia politik.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160907/utube5-39369f7f418cd80f8c26481a3f84ff11.jpg

Akan tetapi, seolah membuat propaganda melalui video-video ini, apakah tepat langkah mereka membawa kata 'agama' dalam dunia politik? Bukankah Indonesia bukan negara Islam? Indonesia harusnya lebih menajamkan keberagaman dan menjadikan perbedaan sebagai langkah untuk memajukan negeri.

Lantas, apa yang salah dengan mahasiswa-mahasiswa 'berpendidikan' ini?

Share
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us

Latest in Hype

See More

Deserunt cupidatat pariatur Hic id obcaecati sit ea nisi ullamco minu

11 Des 2025, 00:00 WIBHype
iron man

FAQ Xiaomi 14T 2025-10-20

20 Okt 2025, 13:55 WIBHype
iron man

FAQ Xiaomi 14T 2025-10-20

20 Okt 2025, 13:55 WIBHype