Microwave bekerja sesuai namanya, yakni memanfaatkan gelombang mikro elektromagnetik. Panas didapat dari gelombang mikro yang bergerak dan saling bertabrakan. Sehingga cara kerja microwave hanya meningkatkan panas dari suhu makanan tersebut.
Berbeda dengan microwave, oven bekerja meratakan dan mentransfer panas dari sumber panas ke makanan. Karena itu, segala jenis oven membutuhkan sumber panas, baik dari listrik atau api (oven gas). Saat ini banyak oven dilengkapi dengan kipas untuk menyebarkan suhu panas secara merata.
Sederhananya, oven berfungsi untuk memanggang atau mematangkan makanan, sedangkan microwave hanya memanaskan saja.
Seiring perkembangan teknologi, jenis microwave dan oven pun semakin bervariasi dengan fitur dan fungsi bermacam-macam. Secara garis besar, ada lima jenis oven yang sering digunakan, yakni oven kompor alias oven manual yang diletakkan di atas kompor, oven listrik, oven gas menggunakan LPG, oven konvensional (yang menyatu dengan kompor), serta oven konveksional alias oven dengan kipas di dalamnya yang membantu meratakan panas.
Sedangkan, semua microwave bersumber pada listrik tanpa kompor. Microwave yang paling umum hanya berfungsi untuk memanaskan dan tak bisa memasak makanan. Selanjutnya, grill microwave punya fungsi lain untuk memanggang makanan, dan terakhir convection microwave yang dapat meratakan suhu.
Karena fungsinya untuk pematangan, makanan akan lebih baik hasilnya saat dimasak menggunakan oven. Tekstur makanan bisa lebih renyah dan matang merata.
Sedangkan, microwave hanya optimal saat digunakan untuk memanaskan dengan hasil cenderung kering, karena cara kerjanya yang mengurangi kadar air dan menghilangkan kelembaban makanan.
Memang kini ada istilah microwave oven dengan fungsi ganda, yakni memanaskan sekaligus mematangkan. Namun, hasilnya tentu berbeda dengan memasak menggunakan oven.
Soal panas, microwave dapat memiliki suhu yang lebih tinggi dibanding oven dengan perbedaan mencapai 50 derajat Celcius. Karena itu, waktu pemanasannya pasti lebih cepat dari semua jenis oven.
Sedangkan, kecepatan pemanasan dan pematangan dalam oven bisa berbeda tergantung jenisnya. Oven listrik misalnya yang proses panasnya lebih lama daripada oven gas.
Semuanya tergantung pada jenis peranti yang kamu gunakan. Microwave memakan daya listrik yang lebih besar, tapi punya waktu memanaskan yang cepat. Kebalikannya, oven sebenarnya butuh daya kecil, baik listrik maupun gas. Namun, proses pemanasan dan pematangannya membutuhkan waktu lama, sehingga membuat dayanya ikut bengkak.
Jadi kalau ditanya mana yang lebih hemat? Jawabannya, tergantung itensitas pemakaian saja. Jangan lupa sesuaikan dengan kapasitas listrikmu ya.
Microwave punya ukuran yang cenderung lebih kecil, maksimal 30 liter. Hal ini disesuaikan dengan fungsinya sebagai penghangat makanan saja.
Sedangkan, oven ukurannya bervariasi, mulai dari yang seukuran microwave sampai yang punya daya tampung besar. Biasanya oven konvensional berukuran besar dan cenderung lebih mahal, oven ini sering digunakan untuk memanggang roti, pizza, dan sebagainya.
Gak sembarang wadah bisa masuk ke dalam dua peranti tersebut. Belum tentu peranti yang aman untuk microwave bisa digunakan dalam oven, begitu pula sebaliknya.
Untuk microwave, wadah plastik bisa digunakan selama ada label microwave safe. Itu pun kamu perlu cek ulang kualitas bahannya. Bahan-bahan kaca atau keramik relatif aman digunakan dalam suhu tak terlalu tinggi. Disarankan menghindari memasukkan makanan yang dibungus aluminium foil, karena bisa berpotensi terbakar.
Sedangkan untuk oven, kamu bisa menggunakan loyang, pinggan keramik antipanas, dan aluminium foil. Semua bahan plastik tentunya tak bisa digunakan dalam oven termasuk alat masak microwave safe sekalipun.
Nah, sekarang sudah tahu kan bedanya oven dan microwave? Mana yang paling sering kamu gunakan nih?