Tantang Lidahmu! Inilah 5 Makanan Pedas di Bali

Makanan khas Bali ini bisa menjadi salah satu pilihan kulinermu saat menikmati pantai. Rujak ini bisa menjadi makanan spesial saat dipadukan dengan es degan. Rasa rujaknya sungguh menggugah selera dengan cita rasa segar, asam, manis, pedas, dan rasa khas ikan pindang. Tidak berbau amis dan dijamin akan membuatmu ketagihan.

Di Jawa, kamu lebih mengenal makanan ini dengan sebutan urap-urap. Serombotan merupakan makanan khas bali yang terdiri dari toge, kacang panjang, pare, kangkung, bayam, dan jenis sayuran lainnya. Bumbunya dikenal dengan nama Kalas, yakni semacam santan berisi campuran kunyit tumbuk, lengkuas, bawang merah, bawang putih, ketumbar dan kencur. Bumbu tersebut bisa di kombinasikan dengan bumbu kacang atau pedas.

Nasi kucingnya khas Bali nih! Satu porsinya, kamu hanya mendapatkan sekepal nasi, suwiran ayam, atau daging, potongan tempe kecil-kecil, serundeng, dan sambal, yang kemudian dibungkus daun pisang berbentuk kerucut lancip. Biasanya nasi jinggo baru ada saat malam hari di sekitaran Kuta.

Ayam betutu ini kaya bumbu rempah-rempahnya dan memiliki cita rasa khas yang pedas. Bumbunya begitu meresap, karena ayam betutu dipanggang dalam api sekam selama 24 jam. Dagingnya begitu empuk, gurih, dan lembut. Terkadang, daging ayam ini pun bisa diganti menjadi daging bebek.

Tempat makan ini sedang populer di kalangan pecinta kuliner pedas di Bali. Spesialnya di sini adalah ramen tersebut menggunakan cabai habenero. Fyi, cabai tersebut merupakan cabai terpedas di dunia. Tempat ini hanya menjual satu menu makanan saja berupa ramen yang tingkat kepedasannya hingga level tiga. Kalau kamu benar-benar menyukai rasa pedas, harus makan ramen ke sini!