[PUISI] Secangkir Teh dengan Berbagai Macam Rasa

Lembayung jingga temani senyap
Bersama teh tawar hangat
Ingatan tentangmu berkelebat
Kenangan itu datang walau hanya sekejap
Kamu mengucap rayu semanis madu
Menjeratku dalam jaring-jaring pengikat
Senyum tersipu
Mata mengerjap
Kabut ini tercipta dari uap yang mengepul
Di antara warung angkringan tempatku berkumpul
Ada rindu yang terkumpul
Ada hati yang lemah 'tuk memikul
Lalu kamu menghilang pergi
Hirap bersama sarayu yang wangi
Diri ini segera memanjatkan doa
Kepada Sang Hyang Maha Kuasa
Agar rasa itu tak lagi sama
Karena ada wanita yang sedang kujaga
Untuk sekarang dan selamanya.
This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.


















