Tiket.com Klaim Tidak Terpengaruh Mahalnya Harga Tiket Pesawat
Jakarta, IDN Times – Polemik mahalnya tiket pesawat hingga penurunan sejumlah usaha pada sektor dunia pariwisata belakangan ini, disebut tidak memengaruhi tiket.com sebagai online agent travel. Gaery Undarsa selaku Chief Marketing Officer & Co-Founder tiket.com mengatakan hingga kuartal 1 2019, revenue tiket.com justru mengalami kenaikan.
“Secara revenue (penjualan) naik terus. Kita makin besar, record breaking. Ada kenaikan tiket pesawat lebih mahal cuma animo dari masyarakat malah cukup tinggi. Jadi kalau ditanya ada impact-nya gak sih, ada impact-nya tapi malah impact-nya adalah kenaikan penjualan di tiket.com,” kata Gaery di Tanah Abang, Jakarta, Senin (20/5).
1. Masyarakat yang banyak berpindah membeli tiket di tiket.com
Gaery mengatakan, salah satu alasan tiket.com tidak terpengaruh mahalnya harga tiket pesawat karena masyarakat banyak berpindah dan membeli tiket di tiket.com.
“Secara keseluruhan memang mungkin berkurang, jumlah orang yang terbang pasti berkurang karena harga makin mahal, jumlah orang yang terbang secara keseluruhan. Tapi kalau di tiket.com gak. Secara industri pasti berkurang berkurang bisa dicek datanya. Di tiket.com harga naik, revenue tetap naik dan jumlah penerbangan juga naik. Kenapa? Karena banyak orang pindah transaksi di tiket.com,” papar Gaery.
2. Penjualan tiket pesawat yang mengalami kenaikan hingga 2,5 kali lipat
Gaery menyebut, untuk penjualan tiket pesawat melalui tiket.com justru mengalami kenaikan 2,5 kali lipat atau 150 persen jika dibandingkan dari tahun lalu (year to year).
“Kita revenue naik terus, penjualan tiket year to year 2,5 kali lipat untuk maskapai penerbanganmungkin bukan karena harga tiket, karena demand orang yang sangat tinggi aja sekarang ini untuk travelling,” ucapnya.
3. Tiket.com catat hotel dan kereta api juga mengalami kenaikan penjualan
Selain pesawat, penjualan tiket kereta api dan hotel juga tumbuh. Unuk hotel, tiket.com mencatat pertumbuhan penjualan hingga 3 kali lipat atau 200 persen.
“Kereta api untuk mudik 2019 meningkat hingga 52 persen dibandingkan periode mudik tahun lalu. Kenaikan ini sejalan dengan prediksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yaitu arus mudik di jalur darat akan meningkat sekitar 30 persen pada Lebaran 2019,” paparnya.
