Menteri ESDM Minta Freeport Utamakan Warga Papua Bekerja di Tambang
Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta PT Freeport Indonesia memprioritaskan masyarakat Papua untuk bekerja di tambang mereka, terkait transisi penambangan dari tambang terbuka (open pit) Grasberg menuju tambang bawah tanah atau underground mine.
"Wilayah ini memiliki potensi sumber mineral yang sangat besar, harus kita manfaatkan. Saya senang bila pekerjaan ini banyak dilakukan oleh putra-putri lokal dari Papua. Ini harus menjadi perhatian khusus dari manajemen Freeport untuk selalu membina, meningkatkan SDM," kata Arifin, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (22/12).
1. Pemerintah tengah berdiskusi dengan Freeport terkait pengembangan SDM lokal
Menurut Arifin, pemerintah saat ini sedang berdiskusi dengan manajemen PT Freeport Indonesia terkait pengembangan SDM lokal.
"Kami ada program politeknik (pertambangan). Ini memfasilitasi SDM lokal yang nantinya bisa menjadi potensi andalan daripada industri pertambangan PT Freeport Indonesia. Kita harus bisa bina agar menciptakan keharmonisan di masyarakat Papua. Ini obsesi pemerintah yang didukung oleh undang-undang," ucapnya.
2. Tenaga kerja Indonesia di Freeport masih mendominasi daripada tenaga kerja asing
Berdasarkan data yang ada, hingga 2019 tenaga kerja langsung PT Freeport Indonesia sebanyak 6.943 orang.
Dari jumlah itu, tenaga kerja asing berjumlah 152 orang dan tenaga kerja Indonesia 6.791 orang.
Terlepas dari itu, Arifin juga menyoroti kelanjutan proses produksi PT Freeport Indonesia yang akan dilakukan di tambang bawah tanah.
"Terkait kontinuitas produksi mining coper yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia, coba cari fast track dan penelitian-penelitian agar bisa mengurangi risiko-risiko yang bisa mengurangi hambatan produksi," ungkapnya.
3. Pemisahan air dalam proses penambangan jadi hambatan proyek bawah tanah
Menurut Arifin, salah satu hambatan yang menjadi tantangan terbesar proyek itu adalah pemisahan air dalam proses penambangan (wet max).
Kendati demikian, Arifin percaya tantangan ini bisa diatasi. "Saya percaya dengan kemampuan PT Freeport Indonesia yang sudah lama berkecimpung di dunia pertambangan," ujarnya.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
