Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenaikan Tiket Pesawat Tahun Ini Disebut yang Terparah!

Unsplash.com/Ashim D'Silva
Unsplash.com/Ashim D'Silva

Jakarta, IDN Times – Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengkritik mahalnya harga tiket pesawat saat ini. Yusran bahkan menyebut tahun ini sebagai tahun yang terparah soal polemik lonjakan harga tiket peswat. Meski terjadi sejak September lalu, Yusran mengatakan dampaknya paling terasa dalam 4 bulan terakhir ini.

“Ini kita anggap tahun yang terparah kalau year on year,” kata Yusran dalam sebuah diskusi di Jakarta, Rabu (24/4).

1. Sektor perhotelan menurun hingga 40 persen dan dampak pengganda ke sektor lain

pexels.com/pixabay
pexels.com/pixabay

Yusran juga mengungkapkan adanya penurunan terhadap sektor perhotelan hingga 40 persen berdasarkan rapat kerja nasional PHRI Februari lalu.

“Kena (imbas harga tiket pesawat) karena banyak orang menginap untuk bisnis atau wisata. Imbasnya 20-40 persen,” ujarnya.

2. Harga avtur turun kenapa harga tiket pesawat belum turun?

(Ilustrasi maskapai penerbangan) ANTARA FOTO/Umarul Faruq
(Ilustrasi maskapai penerbangan) ANTARA FOTO/Umarul Faruq

PHRI pernah bertemu dengan pemerintah, termasuk presiden membahas permasalahan ini. Pada pertemuan itu dibahas tentang harga avtur yang sudah turun namun harga tiket pesawat juga belum turun.

“Bahkan rapat 2-3 minggu lagi Menko Maritim dan Menteri Perhubungan mereka bertanya ke pihak airlines, ini kan avtur udah beberapa kali dibahas dan adjustment. Tapi ini gak turun-turun juga, apa masalahnya?,” tanya Yusran.

3. Saran dari PHRI: Buka persaingan penerbangan

ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Saat ini hanya ada 2 grup besar penerbangan yakni Garuda Indonesia dan Lion Air. Hal itu dinilai tidak sehat oleh PHRI. “Sekarang gini, ada yang gak fair. Kami usulkan begini supaya bisnis sehat, buka aja kompeitisi yang luas. Regional airlnines dibuka lagi, jangan hanya dua pemain, jadi lebih sehat, jadi yang diuntungkan konsumen,” papar Yusran.

4. Bukan cuma sektor pariwisata saja yang jadi korban tapi bisnis juga

unsplash.com/anete lusina
unsplash.com/anete lusina

Menurut Yusran, dampak tiket pesawat yang mahal bukan hanya bagi pariwisata namun juga sektor lain seperti bisnis.

”Kita bicara bukan hanya pariwisata, negara kita kan kepulauan , jadi transportasi udara dan laut jadi penting. Pentingnya selain untuk bergerak, ada yg bergerak untuk bisnis atau pleasure dan lain-lain. Yang paling penting untuk begerak, untuk bisnis,” katanya.

Yusran menambahkan, dampak ini juga dirasakan oleh kepala daerah karena stimulus ekonomi daerah yang menurun.

Share
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us

Latest in Business

See More

Artikel reviewed coba

22 Des 2025, 12:01 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness