Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kejar Pertumbuhan Premi, Ini Langkah Allianz Indonesia

Pixabay.com/Rawpixel
Pixabay.com/Rawpixel

Jakarta, IDN Times – Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joos Louwerier mengakui kondisi asuransi global dipengaruhi beberapa peristiwa. Di antaranya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, kenaikan harga minyak dan kenaikan suku bunga AS. Hal itu berdampak langsung pada pasar asuransi di 2018.

“Namun, kami dapat mengatasi tantangan ini dengan pertumbuhan positif dengan memberikan solusi perlindungan yang inovatif dan layanan yang sangat baik. Allianz juga berkomitmen untuk mendukung pemerintah meningkatkan penetrasi keuangan dan memberikan perlindungan kepada lebih banyak masyarakat Indonesia (to insure more people),” kata Joos Louwerier seperti dikutip dari infobanknews.

1. Premi market di Indonesia tercatat rendah pada 2018

Di sisi lain, lanjutnya, premi market di Indonesia tumbuh rendah pada 2018. Ini disebabkan oleh penurunan pada pertumbuhan premi asuransi jiwa.

Sebaliknya, premi Property & Casualty (P&C) tumbuh baik dan meningkat dua kali lipat dalam dua tahun terakhir.

"Meskipun demikian, segmen P&C menyumbang hanya seperempat dari total kumpulan premi (di luar asuransi kesehatan)," ungkapnya.

2. Gempa bumi menurunkan KPI kinerja keuangan 2018

ANTARA FOTO/Basri Marzuki
ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, Peter van Zyl mengungkapkan, Top Line dan Net Earned Premium Allianz Utama tahun ini tumbuh sangat baik dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, bencana alam (gempa bumi) telah menurunkan KPI kinerja keuangan 2018.

Meskipun demikian, transformasi ritel digital masih berjalan baik. Hal ini dapat diamati dari tingkat kepuasan nasabah melalui pengukuran Net Promoter Score yang meningkat secara signifikan.

"Oleh karena itu, kami terus berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik bagi para mitra bisnis dan nasabah,“ ujarnya.

3. Allianz berharap pertumbuhan premi lebih tinggi

IDN Times/Mela Hapsari
IDN Times/Mela Hapsari

Tahun ini Allianz Research mengharapkan pertumbuhan yang lebih tinggi, dengan pertumbuhan premi sekitar 9 persen secara keseluruhan. Pasar asuransi Indonesia masih
memiliki banyak ruang untuk mengejar ketinggalan.

Premi per kapita mencapai EUR 50 pada tahun 2018 (setara dengan India) sementara penetrasi hanya 1,5 persen, (untuk perbandingan, penetrasi sudah mencapai 3,7 persen di Tiongkok).

4. Pertumbuhan premi global diprediksi mencapai 5 persen

(Ilustrasi uang)
(Ilustrasi uang)

Allianz Research berharap pasar asuransi akan terus pulih, dengan perkiraan pertumbuhan premi global yang akan mencapai sekitar 5 persen dalam dekade mendatang. Ekspektasi pertumbuhan untuk Asia (tidak termasuk Jepang) lebih tinggi–kawasan ini dapat tumbuh sebesar 9,4 persen per tahun selama dekade mendatang.

Di Indonesia, pertumbuhan pasar diprediksi sebesar 12,5 persen (13,0 untuk asuransi jiwa dan 10,7 untuk P&C). Secara keseluruhan, sekitar 60 persen dari premi tambahan akan dihasilkan di Asia (tidak termasuk Jepang).

Share
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us

Latest in Business

See More

artikel coba

18 Des 2025, 00:00 WIBBusiness
ss_8d23b9dd754ae8d287c0588641f169abe8acb86a.1920x1080.jpg

Ciba artikel table

15 Des 2025, 13:53 WIBBusiness
rthtrh

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness