Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dirut Bulog Buka Suara Penyebab Utang Membengkak Hingga Rp28 Triliun

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog mencatat hingga November tahun 2019, utang perseroan mencapai Rp28 triliun. Direktur Bulog Budi Waseso mengatakan, utang membengkak lantaran dana pembelian cadangan beras pemerintah (CBP) dan beras komersial melalui pinjaman bank, sementara bunga perbankan terus mengalami kenaikan.

"Bulog tidak bisa menghindari utang karena memang Bulog membeli beras baik itu CBP maupun untuk komersial kita pinjam uang dari bank. Bunganya komersial. Jadi ada bunganya, kan bunga berjalan,” katanya di Jakarta, Selasa (3/12).

1. Jika tak ada beban bunga Bulog mengklaim untung

IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times / Auriga Agustina

Pria yang akrab disapa Buwas tersebut mengklaim, jika tidak ada beban bunga Bulog bisa mengalami keuntungan.

Sebab berdasarkan aturan saat ini, Bulog harus meminjam uang melalui perbankan untuk membeli beras dari petani sebelum diganti oleh pemerintah. Sementara sebelumnya dana untuk membeli beras langsung diserahkan oleh pemerintah.

"Sistem yang sekarang ini kita menaruh pembayaran pada pemerintah. Perjalanan lumayan tidak serta merta terbayar dalam proses penagihan. Begitu kita ajukan ke pemerintah kita gak tahu bisa 6 bulan, bisa setahun baru terganti," tuturnya.

2. Cadangan beras pemerintah menjadi kendala penyaluran

IDN Times/Aan Pranata
IDN Times/Aan Pranata

Selanjutnya ia menjelaskan, sebenarnya untuk beras komersial tidak ada masalah yang dihadapi karena proses penjualan berjalan lancar.

Namun menurutnya yang menjadi kendala stok beras cadangan pemerintah tidak tersalurkan, lantaran pemerintah sudah mengganti program Beras Sejahtera (Rastra) menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

3. Buwas berharap porsi untuk beras Komersial dan CBP seimbang

IDN Times / Auriga Agustina
IDN Times / Auriga Agustina

Buwas berharap ke depan pemerintah memperbaiki sistem pengelolaan agar tidak terjadi kesalahan yang sama. Salah satu langkah yang bisa ditempuh memperbesar porsi beras komersial yang saat ini baru 20 persen.

“Nanti ke depan kita harus paling tidak 50 persen untuk komersial sehingga kita bisa menutupi bunga utang dan kita bisa menyicil bayar utang. Kalau 50 persen komersial, 50 CBP jadi kan enggak banyak CBP-nya," tutur dia.

Share
Topics
Editorial Team
Auriga Agustina
EditorAuriga Agustina
Follow Us

Latest in Business

See More

coba test lagi lagi

09 Des 2025, 14:57 WIBBusiness
ss_df1de01f93f61bd30d64e6206b606d0a15cb485f.1920x1080.jpg

test artikel lagi

09 Des 2025, 14:54 WIBBusiness
02.jpg

test artikel

09 Des 2025, 14:51 WIBBusiness
GVq5Zpna8AAQq-M.jpg

artikel community 2

01 Des 2025, 15:17 WIBBusiness
E_8IbBkVIAk8LeP.jpg

artikel community 3

28 Nov 2025, 15:16 WIBBusiness
ss_edfd360b92d6f9b983b759fd837e664b86cd9563.1920x1080.jpg

Cek carousel

24 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness
ss_0b9594934db8a1457c915e200f9d0d9b447a3df4.1920x1080.jpg

Artikel test data

21 Nov 2025, 13:41 WIBBusiness
Nulla facilisi

dwedwe

19 Nov 2025, 14:39 WIBBusiness
image 146.png

coba italic

04 Nov 2025, 13:01 WIBBusiness
Sollicitudin

ah yang benar - republish

04 Nov 2025, 10:02 WIBBusiness