Sanggupkah Esemka Bima Melawan Suzuki Carry dan Daihatsu GranMax
Jakarta, IDN Times – Produksi mobil Esemka kini bukan lagi menjadi wacana. Sebab Presiden Joko Widodo sudah meresmikan pabrik mobil ini di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9).
Untuk tahap awal, Esemka hanya akan memproduksi mobil berjenis pikup yang diberi nama Bima. Mobil ini akan bersaing dengan mobil pada segmen sejenis. Nah, berikut lawan-lawan berat yang akan dihadapi Esemka Bima.
1.Dua lawan berat: Daihatsu GranMax dan Suzuki Carry
Jika menilik dari sisi mesin, Esemka Bima akan head to head dengan Daihatsu GranMax Sebab keduanya sama-sama mengusung mesin 1.300cc dengan sistem pembakaran injeksi. Keduanya juga menggunakan mesin 4 silinder 16 katup.
Sementara Suzuki Carry mengusung mesin 1.500cc. Sehingga secara mesin, Carry jauh lebih unggul dari Esemka Bima dan GranMax. Namun mesin yang lebih besar juga akan berarti harga lebih mahal dan konsumsi bensin menjadi lebih boros.
2.Transmisi manual 5 percepatan
Meskipun dari segi mesin Suzuki Carry menang cukup jauh karena kapasitasnya yang lebih besar, yaitu 1.500cc, namun ketiga kendaraan komersil ini diketahui menggunakan transmisi manual 5 percepatan yang biasa digunakan pada mobil di segmen sejenis.
3. Dari segi desain, Esemka Bima tak kalah keren
Saat peresmian pabrik Esemka, Jokowi mengatakan bahwa Esemka Bima memiliki kualitas dan desain yang baik untuk produksi pertamanya.
"Sekali lagi, ini produksi pertama. Kualitas menurut saya cukup baik. Tapi kalau ada kurang dikit ya ini produksi pertama. Tapi sudah bagus untuk produksi pertama, baik secara desain," ujar Jokowi.
4.Gap harganya cukup jauh
Dalam pasar otomotif Indonesia, Daihatsu GranMax dibanderol dengan harga Rp133 jutaan, Suzuki Carry Rp 135,6 juta, sedangkan Esemka Bima dibanderol dengan harga yang jauh lebih murah, yakni Rp 95 juta off the road.
Pengamat otomotif Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan seharusnya Esemka Bima bisa memenangkan penjualan di pasar melalui peluang harga tersebut, meski tidak mudah karena harus bersaing dengan perusahaan besar.
Juga harus memperhatikan berbagai hal lain seperti suku cadang, bengkel, dan komponen lainnya harus diperhatikan agar dapat bersaing dari segala sisi, tak cuma harga.
“Kalau bisa menemukan segmen pasar yang pas dengan harga yang baik dan purna jualnya bagus, pasti bisa,” kata Agus seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/9).
.png)
