Perjalanan mudik jelang akhir Ramadan biasanya membawa pengaruh terhadap kualitas ibadah kamu. Bukan gak mungkin, karena terlalu gembira dan sibuk mempersiapkan mudik hingga hari H keberangkatan mudik, kamu jadi sedikit lalai mempertahankan keistiqomahan ibadah.
Padahal, di sepuluh hari terakhir Ramadan merupakan momen emas bagi kamu untuk mendapat lebih banyak pahala dan keberkahan. Lantas, gimana cara menjadikan perjalanan mudik kamu agar tetap berlimpah pahala? Simak ulasan berikut, yuk!
Sebagai musafir, kamu boleh menggabungkan pelaksanaan dua salat fardu saat di perjalanan mudik. Namun, baiknya kamu memilih untuk melakukan jamak takdim dan menyegerakan salat ketika azan selesai berkumandang.
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Amal apakah yang paling utama?" Beliau menjawab, "Salat pada waktunya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Meski hanya satu ayat, sempatkanlah untuk tetap membaca Alquran selama perjalanan mudikmu. Kamu bisa membawa Alquran kecil untuk dibaca, atau mengunduh aplikasi Alquran di smartphone kamu.
"Abu Umamah Al Bahily radhiyallahu 'anhu berkata: "Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Bacalah Alquran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada orang yang membacanya". (HR. Muslim)
Alih-alih mendengarkan musik atau menonton film lewat smartphone untuk membunuh waktu, sebaiknya kamu pergunakan kesempatan tersebut dengan mencari channel YouTube yang berisi tentang tausiah atau murotal Alquran.
Namun, jangan paksakan menatap layar smartphone terlalu lama jika mata kamu sudah lelah.
Melafazkan zikir dan salawat Nabi adalah cara berikutnya yang bisa kamu lakukan untuk menambah tabungan pahalamu selama perjalanan mudik. Berzikir dan bersalawat bisa menjadi salah satu pengantar tidur yang baik saat kamu sudah mulai merasa mengantuk.
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (Surah Alahzab ayat 41-42)
Walaupun tergolong ibadah sunah, namun salat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah muakkad atau sangat dianjurkan untuk dilakukan. Jadi, sebisa mungkin kamu tetap menjalankannya meski sedang dalam perjalanan mudik.
Kamu bisa mendirikan salat tarawih di dalam kendaraan umum yang kamu naiki atah berhenti sejenak di masjid terdekat jika kamu mudik dengan kendaraan pribadi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang melakukan qiyam Ramadan, didasari iman dan mengharapkan pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lewat. (HR. Bukhari dan Muslim)
Nah, dengan tetap mendirikan kelima amal ibadah di atas selama mudik, perjalananmu ke kampung halaman bisa lebih berkualitas dan berlimpah pahala. Insya Allah.