Google merupakan mesin pencari paling populer saat ini. Perusahaan ini memiliki jangkauan penelusuran situs jejaring yang sangat luas. Kamu hanya perlu memasukkan kata kunci saja dan informasi dari segala penjuru dunia dapat kamu akses.
Namun, ketergantungan internet dapat menjadi masalah, apalagi menyangkut soal kesehatan diri maupun orang lain. Berikut lima alasan kenapa kamu sebaiknya tidak berkonsultasi kesehatan pada Google. Check it out!
Jika berpikir semua yang ada di Google itu benar, sebaiknya kamu ubah persepsimu. Mengapa? Sejatinya, Google hanyalah sebuah mesin pencari yang akan mengolah kata kunci yang kamu masukkan dan mencarikan hasil paling relevan dari berbagai situs jejaring yang ada di internet.
Tentunya, Google tidak bisa menyaring setiap jawaban berdasarkan kebenaran informasi yang terkandung di dalam situs-situs tersebut. Di era sekarang, setiap orang bisa menjadi narablog dengan mudah. Apa pun yang mereka tulis, asal dilihat banyak orang, pasti akan mudah masuk halaman pertama rujukan dari Google.
Bayangkan jika kamu mencari informasi tentang obat-obatan kimia maupun alternatif. Kamu bisa saja menemukan situs-situs yang tidak memiliki sumber yang jelas untuk mendukung tulisannya.
Self-diagnosis adalah kebiasaan buruk yang kebanyakan karena mencari gejala-gejala penyakit yang kamu alami di internet. Buat kamu yang belum tahu, self-diagnosis adalah sebuah kecenderungan mendiagnosis diri sendiri mengenai gejala-gejala penyakit yang tengah dialami berdasarkan informasi yang dicari tahu sendiri dari berbagai sumber.
Perlu kamu tahu bahwa tidak semua orang dapat melakukan diagnosis. Hanya dokter dan orang-orang yang telah menempuh pendidikan kesehatan saja yang berhak mendiagnosis seseorang. Jadi, sebaiknya jangan pernah kamu cari tahu simtom-simtom yang kamu alami di mesin pencari Google.
Dapat dipastikan, kebanyakan hasil hanya akan merujuk pada gejala-gejala penyakit parah, seperti kanker dan kerusakan organ dalam yang dapat mengguncang mental saat itu juga. Tidak jarang, akan timbul kepanikan secara mendadak.
Masih berhubungan dengan poin kedua di atas, mencari simtom kamu di Google hanya akan membuatmu berpikir bahwa kamu mempunyai penyakit kronis yang mengancam nyawa. Efek yang ditimbulkan tentu saja perasaan cemas dan ketakutan, bahkan di beberapa kasus dapat menyebabkan hilang kontrol dan histeris.
Hal tersebut dapat memengaruhi kesehatan psikologis kamu, lho. Sebenarnya, sah-sah saja jika kamu mencoba mencari referensi-referensi tentang simtom yang sedang kamu alami, tapi jangan telan mentah-mentah informasi yang kamu dapat. Lebih baik kamu juga perlu berkonsultasi dengan dokter setelahnya.
Ini salah satu bahaya yang mengancam jika kamu mencari konsultasi kesehatan di Google. Zaman sekarang, banyak orang akan melakukan apa saja demi mendapatkan uang tanpa memedulikan nasib orang lain. Biasanya, para oknum ini memanfaatkan internet untuk menjual obat-obatan palsu dengan harga murah untuk memancing pembeli.
Salah satu contohnya adalah situs yang menjual obat-obatan herbal dengan embel-embel dapat menyembuhkan segala macam penyakit dengan harga yang sangat murah atau obat-obatan mahal yang dijual murah.
Jika masyarakat tidak teliti dan termakan teknik pemasaran licik sang oknum, tidak hanya obat palsu yang didapat, tapi juga efek samping dari obat-obatan tersebut.
Sebaiknya, jika kamu mau membeli obat-obatan di internet, pastikan dulu situs penjual sudah terpercaya dan jangan lupa baca-baca testimoni pembeli. Walaupun, sebenarnya, lebih mudah ke apotek, 'kan? Jadi, kenapa harus ambil risiko?
Kenapa harus repot-repot mencari sendiri informasi tentang kesehatanmu di internet jika kamu bisa secepatnya check up di klinik atau puskesmas terdekat dari tepat tinggalmu Kebiasaan mengandalkan internet sebagai sarana informasi kadang memiliki dampak negatif yang memengaruhi inisiatif masyarakat untuk melakukan sesuatu.
Sekarang, masyarakat cenderung mencari dulu di internet sebelum melakukan sesuatu. Hal tersebut memiliki dampak positif dan negatif tersendiri. Positifnya, jika melakukan pencarian dulu di internet, kita jadi lebih tahu dan siap dengan apa yang akan kita lakukan, tapi dampak negatifnya kadang kita jadi kebanyakan berpikir dan lama bertindak.
Jika menyangkut kesehatan, tentu saja hal tersebut sangat merugikan diri sendiri. Alih-alih segera pergi ke dokter untuk mendapat pengobatan, kita malah menghabiskan waktu untuk melakukan pencarian di internet yang sumbernya belum terjamin.
Nah, dari alasan di atas, sekarang kamu mengerti, 'kan, bahaya internet untuk kesehatan? Sebenarnya, tidak ada larangan konsultasi kesehatan di internet, tapi sebaiknya kamu lebih berhati-hati dengan sumber informasi. Jangan mudah percaya dengan apa yang kamu baca. Pakai internet boleh saja, tapi jangan abaikan dokter, oke?