Ostersund FK, Klub "Kemarin Sore" yang Hebohkan Eropa
Selain berita tentang deadline transfer pemain yang memasuki pekan-pekan akhir, media-media Eropa juga dikejutkan dengan berita tentang Östersund FK. Mungkin nama ini masih asing di telinga kamu, bahkan tak banyak penggemar sepak bola yang paham tentang klub ini. Namun, siapa sangka klub asal Swedia ini telah mencuri perhatian pelaku sepak bola Eropa.
Dilansir dari bbc.co.uk, Östersund FK menjadi kandidat peserta Europa League musim 2017/2018 setelah mengkandaskan perlawanan klub raksasa Turki, Galatasaray pada beberapa hari lalu. Kini Östersund FK sedang berjuang di putaran ketiga babak kualifikasi. Berikut IDN Times rangkum fakta-fakta tentang Östersund FK.
1. Baru berdiri pada tahun 1996.
Östersund FK berdiri pada 31 Oktober 1996 dengan nama resmi Östersund Fotbolls Klubb. Östersund FK terdiri dari gabungan tiga klub lokal di kota Östersund, Swedia yaitu, Ope IF, IFK Östersund, dan Östersund/Torvalla FF.
2. Stadion yang hanya berkapasitas 8000 tempat duduk.
Jangan membayangkan bahwa Östersund FK adalah klub kaya dengan fasilitas stadion nomor satu. Alih-alih demikian, Östersund FK hanya bermarkas di stadion yang berkapasitas total 8.466 tempat duduk bernama Jämkraft Arena.
3. Baru dua musim di kasta teratas Liga Swedia.
Melihat fakta bahwa Östersund FK mampu menyingkirkan Galatasaray dalam persaingan Europa League, siapa sangka bahwa Östersund FK baru promosi ke divisi teratas Liga Swedia sejak dua musim lalu. Bahkan pada tahun 2011, Östersund FK masih berjibaku di kasta keempat Liga Swedia.
4. Belajar dari manajer-manajer Inggris.
Kesuksesan Östersund FK tidak bisa dilepaskan dari manajer kelahiran Inggris, Graham Potter. Potter datang ke Östersund pada tahun 2011, sejak saat itu prestasi terus menghampiri Bwra Nouri cs.
5. Tak hanya latihan, tapi juga terlibat proyek sosial.
Faktor kesuksesan lain model latihan yang diterapkan Graham Potter. Dilansir dari uefa.com, Potter menginstruksikan anak asuhnya untuk tak hanya berlatih di lapangan, tapi juga terlibat dalam proyek sosial seperti menulis buku, menggelar pameran seni, akting, dan bahkan berlatih balet. "Kami telah melakukan pertunjukkan teater, melukis, menari, menyanyi dan itu semua tidak mudah," ujar gelandang Östersund, Jamie Hopcutt. "Itu benar-benar membuat kalian keluar dari zona nyaman sekaligus membantu kami menjadi sebuah tim."
.png)