Gonzalo Higuain Putuskan Gantung Sepatu dari Timnas Argentina

Gonzalo Higuain memulai debutnya bersama Argentina pada tahun 2009 lalu. El Pipita berhasil mencetak 31 gol dan 13 assist dari 75 pertandingan bersama Argentina di kancah Internasional. Sayangnya sepanjang satu dekade pengabdiannya, ia selalu gagal meraih trofi bergengsi untuk Albiceleste. 

Pengalaman terburuknya adalah kalah menyakitkan di babak final Piala Dunia 2014 dari Jerman. Piala Dunia 2018, yang merupakan ajang terakhirnya bersama timnas, pun tak berjalan mulus. Mereka harus tersingkir di babak 16 besar dari Prancis dengan skor 4-3. Higuain tampil tiga kali tanpa satu kali pun mencetak gol.

Ia pun kini mantap memutuskan jika waktunya bersama timnas telah selesai di usia 31 tahun. Pelatih Argentina, Lionel Scaloni pun kini kerap menggunakan jasa pemain muda seperti Mauro Icardi, Lautaro Martinez dan Mattias Suarez sebagai bomber utama.

"Saya pikir sudah selesai. Setelah berpikir lebih dalam, waktu saya telah habis. Saya ingin menikmati waktu bersama keluarga. Menikmati banyak hal, waktu saya sudah habis. Anda sekarang tidak perlu lagi memikirkan apakah saya akan berada di timnas atau tidak."

Gonzalo Higuain bisa jadi merupakan salah satu bomber no 9 terbaik yang pernah berseragam Argentina. Namun final Piala Dunia 2014 menjadi luka yang tak pernah bisa dilupakan fans Argenitna. Higuain dicap sebagai biang kerok kegagalan mereka meraih trofi paling bergengsi di jagad raya tersebut.

Dalam laga tersebut Argentina sebenarnya bisa saja menang atas Jerman jika Higuain berhasil cetak gol saat tinggal berhadapan dengan kiper Jerman. Sayangnya, tendangan Higuain justru jauh meleset. Pada akhirnya, Jerman pun menang 1-0 lewat gol Mario Gotze di babak perpanjangan waktu.

Tak hanya itu, kejadian pun berulang saat final Coppa America 2015. Argentina bermain 0-0 melawan Chili, sehingga harus ditentukan lewat adu penalti. Higuain yang menjadi penendang kedua Argentina gagal mencetak gol, dan pada akhirnya Argentina pun gagal kembali meraih trofi. Ironisnya, mereka pun kembali kalah di final Coppa America 2016 dari tim yang sama.

Sejak kegagalan Argentina di Piala Dunia 2018, karier Gonzalo Higuain di level klub pun mengalami anomali. Kedatangan Cristiano Ronaldo ke Juventus membuat sang pemain kehilangan tempat, sehingga dipinjamkan ke AC Milan. Sayangnya, performanya bersama Milan pun tak kunjung membaik.

Kedatangan mantan pelatihnya, Maurizio Sarri di Chelsea membuat ia memutuskan untuk hijrah ke Stamford Bridge. Meski sempat mencetak hat-trick, performa El Pipita belum memuaskan sang pelatih. Chelsea kini masih tertahan di posisi ke-6 liga Inggris, tertinggal tiga angka dari Arsenal yang tempati posisi 4.

Pensiunnya ia dari timnas menjadi kesempatan bagi sang pemain untuk meningkatkan performanya dan mengembalikan ketajamannya yang sempat hilang. Bersama Chelsea sendiri, masa depan Higuain masih belum jelas. Ia berstatus pinjaman dari Juventus dan tampaknya sang klub tidak berminat lagi dengan sang pemain. Di sisi lain, Chelsea musim depan akan menghadapi embargo mendatangkan pemain baru.