Bek senior milik Juventus, Andrea Barzagli, secara mengejutkan memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai seorang pesepak bola di akhir musim ini. Berita ini diumumkannya usai laga kontra SPAL (13/4/19).
Barzagli mengakui salah satu faktor yang membuatnya untuk pensiun adalah faktor cedera. Hal ini dikarenakan Barzagli kerap kali berkutat dengan cedera hingga perlahan-lahan mulai jarang mendapat menit bermain bersama Juventus.
Pemain berpaspor Italia tersebut telah bermain untuk Juventus sejak 2011. Ia pun sempat menjadi salah satu andalan Juventus di lini belakang. Bersama Bonucci dan Chiellini, Barzagli berhasil membentuk trio BBC yang sempat diklaim menjadi trio bek terbaik di dunia. Akan tetapi, usianya yang telah menyentuh angka 37 tahun dan kerap kali bermasalah dengan cedera memaksanya untuk pensiun di akhir musim.
"Ketika Anda merupakan seorang pesepak bola, sulit untuk memikirkan kehidupan di luar sepak bola, namun cedera musim ini membantu saya untuk memahaminya. Saya telah memutuskan untuk gantung sepatu Juni nanti," ujar Barzagli.
Andrea Barzagli pun mengakui belum mempunyai rencana usai pensiun sebagai seorang pemain bola. Ia dikabarkan mendapat tawaran dari pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, untuk menjadi staf pelatih Juventus di musim depan. Selain itu, Barzagli juga kabarnya ditawari untuk menjadi pundit sepak bola alias komentator di layar televisi.
"Saya belum tahu harus memutuskan apa yang akan saya lakukan berikutnya. Saya tetap tertarik pada dunia sepak bola, namun saya perlu waktu untuk memutuskannya," jelas Barzagli.
Bermain di Turin sejak 2011, Barzagli telah membawa Juventus meraih banyak gelar. Salah satunya adalah gelar Serie A secara beruntun selama tujuh tahun. Angka tersebut pun kemungkinan besar akan bertambah menjadi delapan tahun beruntun mengingat posisi Juventus yang kini selangkah lagi akan merengkuh Scudetto.
Sejauh ini, Barzagli telah mencatatkan 280 laga untuk Juventus di seluruh kompetisi. Di musim ini, Barzagli hanya tercatat bermain sebanyak 9 kali di seluruh kompetisi untuk Juventus lantaran terus menerus dibekap cedera.