Shin Tae-yong tinggal mengalkulasi hari akan dikenalkan sebagai calon pelatih baru tim nasional Indonesia. Ia menjelaskan akan terbang ke Jakarta untuk meneken kontrak, Kamis (26/12/2019).
Shin menjadi satu di antara calon kuat juru strategi Team Garuda gantikan peranan Simon McMenemy yang dikeluarkan. Pelatih dari Korea Selatan (Korsel) itu sekarang tinggal menanti proses finalisasi kontrak. Dilansir dari vivagoal.com beberapa fakta menarik dari figur Shin Tae-yong.
Sesudah kalah 0-1 dari Swedia, Korsel juga kalah 1-2 dari Meksiko pada pertandingan ke-2 Group F. Dua kekalahan itu membuat Korsel jadi team pertama yang tersisih di Group F. Pada pertandingan paling akhir, Korsel harus bertemu dengan juara bertahan, Jerman, yang masih memiliki kesempatan selamat.
Ketentuannya, Jerman harus menaklukkan Korsel untuk maju ke set 16 besar. Tekad Jerman untuk menjaga gelar pada akhirnya gagal sesudah dibuat malu Korsel 0-2. Kekalahan itu demikian menyakitkan buat Jerman sebab dua gol kemenangan Korsel dibuat pada saat injury time set ke-2.
Shin Tae-yong punya pengalaman yang cukup mengagumkan menjadi calon pelatih Tim nasional Indonesia. Bila ini berlangsung, pelatih 50 tahun itu bisa menjadi pelatih skuad Garuda pertama dari Asia.
Peristiwa itu berlangsung pada babak grup Piala Dunia 2018. Son Heung-min serta teman-teman bertemu dengan Der Panzer yang dengan status juara bertahan. Tetapi mereka tidak gentar serta menang 2-0.
Sayangnya, Ksatria Taeguk tidak berhasil mengambil langkah ke set 16 besar hanya karena finish di tempat ke-3 di bawah Swedia serta Meksiko. Tetapi mereka ada satu tingkat di atas Jerman yang waktu itu dengan status juru kunci.
Saat dengan status pemain, ia adalah gelandang serang jagoan Seongnam. Shin tertera pernah hadapi tiga klub Indonesia, yaitu Pelita Jaya di Liga Champions Asia edisi 1994/1995, selanjutnya Persib Bandung di babak grup Asian Timur Asian Klub Championship (1995/1996), dan Persik Kediri di Liga Champions Asia (2004).
Ia sukses memenangi keseluruhan duel itu. Menantang Pelita Jaya, Shin serta teman-teman menang agregat 5-1. Selanjutnya, ia menggulingkan Persib 5-2, serta mengandaskan Persik dengan agregat 17-1.
Sepanjang berkarier di dunia kepelatihan, Shin tertera pernah 3 kali jadi juara. Dua gelar salah satunya didapatkan waktu menggarap Seongnam yaitu Liga Champions Asia 2010 serta Piala FA Korea 2011. Sesaat satu piala yang lain dicapai waktu bawa Tim nasional Korsel juara Piala Asia Timur 2017.
Shin Tae-yong tertera pernah menggarap Seongnam FC, Tim nasional Korea U-23, serta Tim nasional Korea Selatan. Dari tiga tim itu, Shin sukses mencatat 55 kemenangan, 30 hasil seri, serta 55 kekalahan dari 140 laga. Shin sukses menghantarkan Seongnam FC memenangkan Liga Champiosn Asia pada 2010. Saat menggarap tim nasional Korea Selatan U-23, prestasinya tambah lebih baik .
Shin jadi pelatih yang persembahkan juara EAFF E-1 Football Championship 2017. Sesaat bersama dengan Tim nasional Korea Selatan, Shin minimal sukses menang 2-0 atas Jerman di babak grup Piala Dunia 2018.
Satu di antara pengalaman bernilai pria yang lahir pada tanggal 11 Oktober 1970 di Yeongdeok, Korea Selatan ini ialah pimpin pasukan Negeri Ginseng di tempat pesta sepak bola paling besar yaitu Piala Dunia 2018.
Meskipun tidak berhasil bawa tim nasional Korea Selatan tembus set 16 besar, tetapi dia sudah berperan besar untuk menolong skuadnya selamat dari kualifikasi zona Asia.
Shin cuma menuai tujuh kemenangan dari 23 laga sepanjang mengatasi tim nasional Korsel senior dari 4 Juni 2017 sampai 18 Juli 2018. Sesaat tujuh yang lain selesai seimbang serta sembilan bekasnya menerima kekalahan.
Rasio kemenangan per pertandingan yang dipunyainya cuma 30,43 %. Shin serta sempat tidak pernah menang pada enam laga di awalnya aksinya.