Penyebab Psikologis Kenapa Selebritas Terjerat Kasus Narkoba

Baru-baru saja (23/7), publik dikejutkan dengan kabar Jefri Nichol yang ditangkap oleh Polres Jakarta Selatan karena kasus narkoba. Kabar ini muncul hanya beberapa hari berselang setelah ditangkapnya pelawak Nunung pada Jum'at (19/7). Publik dibuat heran karena dua selebriti ini tak menunjukkan tanda-tanda sebagai pemakai narkoba sebelumnya.
Ini membuktikan bahwa selebriti dan publik figur adalah pihak yang rentan terjerat oleh narkoba. Lantas, apa alasan psikologis yang menyebabkan selebriti dan publik figur menggunakan narkoba? Let's reveal the truth!
1. Narkoba digunakan sebagai pelarian untuk mengatasi stres dan tekanan

Tidak mudah hidup menjadi selebriti dan publik figur. Terkenal dan memiliki kekayaan tak selamanya menyenangkan, karena hidup sebagai selebriti berada dalam tekanan yang tinggi setiap saat. Menjadi selebriti berarti siap untuk dipantau oleh banyak orang setiap detiknya. That's why, selebriti selalu mengupayakan diri untuk terlihat sempurna.
Tekanan tinggi dan stres itu terkadang sulit untuk diatasi. Tak heran, apabila selebriti dan publik figur mencari pelarian. Ada kalanya, stres menjerumuskan mereka ke hal yang negatif, seperti kecanduan alkohol dan obat-obatan terlarang. Dua hal ini bisa membuat mereka lupa sejenak atas masalah dan stres yang sedang dihadapi.
2. Merasa narkoba bisa meringankan beban pekerjaan mereka

John Tsilimparis, seorang psikoterapis asal Los Angeles menggambarkan adiksi narkoba sebagai siklus yang berbahaya. Ia mencetuskan teori bahwa stres + relief = repetition. Artinya, kondisi stres membuat orang mencari sesuatu yang bisa meringankan beban mereka. Apabila itu berhasil, maka orang itu akan terus melakukan pengulangan.
Jika narkoba yang dipilih sebagai sarana untuk melepaskan stres, maka ini bisa menyebabkan kecanduan. Apabila sudah berada pada fase kecanduan narkoba dan obat-obatan terlarang, maka sulit bagi seseorang untuk berhenti.
3. Didorong oleh tekanan sosial dari teman-teman yang juga pemakai

Kecanduan narkoba bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pergaulan yang memberi pengaruh buruk bisa menyebabkan seseorang rentan terpapar narkoba dan akhirnya mulai mencoba-coba. Tekanan sosial ini begitu kuat dampaknya, apa lagi jika mereka diolok-olok, diejek, diremehkan dan dikucilkan hanya karena tidak menggunakan narkoba.
Akibatnya, seseorang bisa mencoba narkoba hanya untuk membuktikan bahwa mereka tak kalah 'berani' dari teman-temannya. Berawal dari sekadar coba-coba atau membuktikan, seseorang bisa terjerumus dan mengalami kecanduan narkoba. Hal ini tak hanya terbatas di kalangan selebritas, tetapi juga di kalangan orang biasa.
4. Narkoba digunakan sebagai dopping untuk menambah energi

Kesaksian yang diberikan Nunung, pelawak Srimulat, mengakui bahwa dirinya menggunakan narkoba agar terlihat fit. Hal ini dituturkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono yang memberikan keterangan bahwa Nunung memakai narkoba untuk menambah stamina dalam bekerja.
Seperti yang kita ketahui, bekerja dalam industri hiburan memang tidak mudah. Selebriti dituntut untuk tetap terlihat bugar dengan jadwal yang luar biasa sibuk. Pagi sampai malam syuting, sementara waktu istirahat dan bercengkerama dengan keluarga terbatas. Alhasil, narkoba dipakai sebagai dopping untuk meningkatkan stamina dalam bekerja.
5. Memakai narkoba untuk melarikan emosi, luka dan sakit hati

Terakhir, narkoba bukan hanya digunakan sebagai pelarian atas stres yang dialami, tetapi juga emosi, luka dan rasa sakit hati. Hidup sebagai selebriti dan publik figur tidak mudah, tidak sedikit pula yang melayangkan kata-kata kasar, caci maki dan ujaran kebencian. Hal ini bisa menimbulkan luka dan sakit hati yang sulit untuk sembuh.
Orang yang kecanduan dengan narkoba berjuang dengan pengalaman emosional yang buruk dan traumatis. Pengalaman emosional yang paling umum adalah sedih, merasa kosong, kesepian, merasa bersalah dan marah. Akhirnya, mereka memakai obat-obatan untuk mematikan emosi, pelarian dari rasa sakit dan meningkatkan harga diri.
Nah, itulah 5 alasan psikologis mengapa selebriti dan publik figur terjerat narkoba. Remember, say no to drugs!

















