Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Peneliti Buktikan Kalau Simulasi Mengasuh Bayi Tingkatkan Keinginan Untuk Punya Anak!

Sebuah penelitian dari Australia Barat membuat program guna menjalankan studi kasus terkait keinginan untuk memiliki bayi. Program Virtual Infant Parenting (VIP) atau Pengasuhan Bayi Virtual ini menggunakan bayi mainan yang bisa menangis dan ngompol.

Peneliti tersebut melibatkan siswi berusia 13-15 tahun di 57 sekolah di Australia. Seperti dikutip dari Mashable, salah satu peneliti dalam program ini, Dr Sally A Brinkmann dari Universitas Adelaide mengatakan kalau 3.000 siswi terpilih untuk mengikut program tersebut. Apa yang terjadi?

Para partisipan 'dititipkan' bayi 'berusia enam minggu'.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160827/pulse-c4f79b52bfde3260a9984f05b453631b.jpg

Bayi mainan yang dititipkan adalah bayi berusia enam minggu. Mereka akan merasakan tangisan sampai bayi yang sering mengompol. Program ini sangatlah terkenal di Australia karena digunakan untuk memberikan edukasi soal seks dan mengasuh bayi. Tidak semua siswi yang terpilih mengikuti VIP, tapi ada juga yang mengikuti program edukasi seks standar. Peneliti ingin memerhatikan perbedaan keduanya.

Keinginan untuk hamil para wanita meningkat.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160827/ajp-58cdff581b4e6d72a2738df4c31c3adb.jpg

Seperti dilansir dari Pert Now, Dr Brinkmann mengatakan potensi dan keinginan untuk hamil lebih tinggi ketika mengikuit program VIP. Dr Brinkmann menyebut kalau program ini punya potensi meningkatkan 17 persen keinginan untuk hamil, sementara yang menerima edukasi standar hanya akan meningkat 11 persen. Dr Brinkmann mengatakan kalau efek yang ditimbulkan beragam.

Namun, sebagian besar para partisipan suka memiliki bayi. Mereka bahkan mengikuti simulasi tersebut dengan serius. Beberapa di antaranya sangat dekat dengan bayi palsu tersebut. Partisipan mengaku memberikan perhatian yang sama seperti dari orangtua ke anak pada umumnya.Bayi tersebut dirasa benar-benar lahir dari mereka sendiri.

Tidak semua partisipan suka pada bayi.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160827/perth-9683ce613a2b5afa2ea548e2c71971df.jpg

Meskipun tingkat keinginan untuk memiliki bayi meningkat, tapi Dr Brinkmann mengaku beberapa partisipan tidak peduli dengan bayi-bayi palsu tersebut. Bahkan, beberapa bayi palsu tersebut ditutup dengan plastik agar suara bayi tidak terdengar sama sekali. Bayi mainan tersebut juga dibuang dan dibiarkan begitu saja.

Meski begitu pada akhirnya, Dr Brinkmann tetap mengingatkan pada para partisipan untuk mempersiapkan diri berdasarkan pengalaman dalam VIP. Menurutnya, supaya tidak ada orangtua yang prematur maka harus adanya pemahaman yang lebih jauh dari calon orangtua.

Share
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us

Latest in Science

See More

Voluptatem id sint dolore eu laborum sapiente lorem do laudantium por

20 Agu 2025, 00:00 WIBScience
gallery baru

Repudiandae voluptat

24 Mei 2025, 22:56 WIBScience
kucing

Artikel editorial keypoint

18 Sep 2024, 14:39 WIBScience
kucing

Artikel editorial keypoint

18 Sep 2024, 14:39 WIBScience
Default Image IDN

Artikel keypoint community

18 Sep 2024, 01:01 WIBScience
Default Image IDN

dwed

11 Jun 2024, 01:05 WIBScience
Default Image IDN

sw

06 Jun 2024, 02:10 WIBScience
Group 7844 (1).png

Artikel ke-2

05 Jun 2024, 05:05 WIBScience