Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Cara 'Praktis' Agar Kamu Bisa Menyelesaikan 200 Buku Dalam Setahun

Membaca buku ibarat membuka gerbang ke dunia yang tanpa batas, tanpa perlu berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Salah satu contohnya adalah petualangan Tintin yang mengembara ke seluruh dunia, meski sang pengarangnya Herge, mengaku belum pernah ke negara-negara yang pernah digambarkannya dalam komik legendarisnya tersebut. Semuanya berbekal informasi dari buku-buku yang pernah dibacanya.

Betapa ajaibnya kekuatan buku juga diungkapkan oleh Warren Buffet ketika ditanya apa kunci kesuksesannya. Ia membaca 500 halaman tiap hari. Mungkin terdengar mustahil bagi kita untuk membaca 500 halaman buku tiap hari, tetapi nyatanya kita bisa kok membaca 200 buku per tahun. Ini caranya.

Gak ada yang mustahil mewujudkan 200 buku per tahun.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170212/200-buku-bc36c92e27723952045511f3c375668c.jpg

Seringkali kita terjebak pada pemikiran, "Duh, aku gak punya waktu seluang itu," atau "Aku gak terlalu pintar untuk baca buku sebanyak itu." Yang sebetulnya perlu kamu lakukan adalah dengan merumuskannya secara matematis dan mengurangi aktivitasmu di social media.

Berapa banyak waktu dan cara menghitung penyelesaian 200 buku dalam setahun?

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170212/gak-ada-c43ac51ca46260af14ba011c7ec4c350.jpg

Perhatikan dahulu dua perhitungan penting ini. Pertama, rata-rata orang membaca dengan kecepatan 200 hingga 400 kata per menit. Kalau kamu terbiasa membaca artikel cepat, kita ambil rata-ratanya di angka 400 kata per menit. Buku-buku non fiksi biasanya mengandung 50.000 kata.

Mari kita hitung secara matematis:

200 buku x 50.000 kata/buku = 10 juta kata
10 juta kata : 400 kata per menit = 25.000 menit
25.000 menit : 60 menit = 417 jam

Kamu membutuhkan waktu 417 jam dalam setahun untuk menghabiskan 200 buku! Mungkin kamu bergidik ngeri duluan, "417 jam 'kan bukan waktu yang sebentar, itu berat banget ..." Yuk, kita coba melihatnya dari sisi yang berbeda.

417 jam untuk membaca buku sama dengan waktu yang kita habiskan sia-sia dengan media sosial dan TV.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170212/mari-kita-hitung-cf9333f6fe6c2478504e96faf99470ef.jpg

Rata-rata generasi milenial ternyata menghabiskan waktu selama 608 jam dengan berselancar di sosial media dan 1642 jam dengan menonton TV. Ya, sekitar 2.250 jam kita habiskan dengan menghadap layar smartphone, monitor komputer dan layar televisi sementara membaca hanya membutuhkan waktu 417 jam saja dalam setahun.

Dengan total waktu 2.250 jam dalam setahun, kira-kira kita bisa menghabiskan lebih dari 1.000 buku dalam setahun! Tetapi, kenapa rasanya begitu berat ya? Semuanya karena kita terdistraksi oleh godaan-godaan yang lebih kuat tenggelam dalam feed Instagram atau bercuit di Twitter.

Membangun lingkungan yang mendukung untuk membaca.

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20170212/membangun-bce057ae9c1a34dfc5970450209abb61.jpg

Untuk membangun kebiasaan membaca, kita perlu didukung oleh suasana yang nyaman dan penuh konsentrasi. Pastikan kamu menghalau semua distraksi yang dapat mengganggu konsentrasi membacamu, misalnya social media.

Saat kebiasaan membaca mulai dibangun, kamu akan terbiasa untuk membaca di manapun, kapanpun, melalui media apapun. Membaca buku cetak, membaca e-book di smartphone atau Kindle, di kamar mandi, kendaraan umum bahkan toilet. Di manapun kamu punya kesempatan untuk membaca.

Buatlah kebiasaan membaca menjadi bagian dari hidupmu, untuk memberikan nutrisi jiwamu. Seperti kata Orhan Pamuk, "Aku membaca satu buku per hari dan seluruh hidupku berubah."

Share
Topics
Editorial Team
Sophia Marie
EditorSophia Marie
Follow Us