Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Cuma Berbahaya, Ini 6 Alasan Utama Kamu Jangan Pelihara Hewan Liar

pexels.com/pixabay
pexels.com/pixabay

Hewan-hewan peliharaan manusia pada umumnya adalah kucing, anjing, kelinci, ikan, dan burung. Namun, tidak sedikit orang yang hobi memelihara hewan-hewan liar dan eksotis seperti buaya, harimau, ular, dan lain-lain.

Selain berbahaya untuk keselamatan, seseorang juga harus mempertimbangkan deretan konsekuensi yang datang dari memelihara hewan liar. Apa saja? Dilansir dari berbagai sumber, simak beberapa alasan utama kenapa kamu dilarang pelihara hewan liar.

1. Terkena pidana

pixabay.com/3839153-3839153
pixabay.com/3839153-3839153

Hewan liar dilindungi oleh negara. Tak hanya melukai, menyelundupkan, dan memperjualbelikannya saja yang melanggar hukum. Sekadar memelihara mereka di rumah saja akan membuatmu terancam pidana. Kamu juga akan terkena denda hingga ratusan juta rupiah.

Peraturan ini tertuang pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Peraturan tersebut mengatur bahwa tumbuhan dan hewan, baik yang langka atau tidak, beserta ekosistemnya dilindungi oleh negara. 

2. Tidak bisa asal menjinakkan

unsplash.com/wmilliot
unsplash.com/wmilliot

Proses menjinakkan hewan liar tidak bisa dilakukan hanya dalam hitungan bulan saja. Proses ini bisa memakan waktu bertahun-tahun, bahkan berabad-abad. Rubah merah Rusia, misalnya. Eksperimen untuk menjinakkan rubah merah Rusia telah dilakukan sejak tahun 1959 dan masih berlangsung hingga saat ini. Proses ini juga dilakukan dan diawasi oleh para ahli ilmu hewan.

Penjinakan berdasarkan hubungan timbal balik antara hewan dan manusia. Hewan peliharaan yang kita tahu seperti anjing dan kucing telah hidup bersandingan dengan manusia sejak ribuan tahun lalu.

Kucing membantu manusia mengusir hewan-hewan pengerat, dan anjing membantu menggembala ternak sekaligus memeringatkan pada predator. Sebagai gantinya, manusia memberi mereka makanan.

3. Hewan liar dapat membawa penyakit

unsplash.com/graphem
unsplash.com/graphem

Mother Nature Network menyebutkan pada lamannya bahwa beberapa hewan liar seperti rakun dan sigung dapat membawa penyakit rabies tanpa menunjukkan gejala apapun. Tak hanya itu, orang-orang pemelihara reptil dan amfibi liar juga rentan terinfeksi bakteri salmonella. Hewan liar dapat membawa penyakit-penyakit berbahaya tanpa kamu ketahui dan menyebarkannya ke seisi rumah.

4. Mereka tidak selamanya lucu dan menggemaskan

unsplash.com/davidclode
unsplash.com/davidclode

Hewan liar yang masih kecil memang lucu dan menggemaskan. Bahkan, terkadang kita tidak bisa membedakan anak kucing besar dengan kucing biasa, atau anak coyote dan rubah dengan anak anjing biasa.

Perlu kamu sadari bahwa mereka tidak akan selamanya kecil dan menggemaskan. Mereka akan tumbuh semakin besar, dan tak hanya penampilannya saja yang berubah, kepribadian dan sifat liarnya juga akan muncul.

5. Bayi hewan liar butuh pengasuhan tertentu

unsplash.com/marcosecchi
unsplash.com/marcosecchi

Anak hewan liar butuh asupan nutrisi tertentu untuk hidup sehat. Kekurangan nutrisi akan berbahaya bagi tumbuh kembang mereka. Tentu saja mereka tidak bisa puas dengan makanan-makanan yang biasa kamu sediakan untuk hewan peliharaan biasa. Semakin mereka besar, jumlah makanan yang mereka butuhkan juga akan bertambah.

Selain itu, insting berburu telah muncul pada hewan liar sejak mereka kecil. Sekalipun kamu hendak menekan sifat liar mereka, insting berburu ini akan selalu ada biar bagaimanapun juga.

Latihan berburu ketika mereka masih kecil mungkin tidak jadi masalah. Tapi bagaimana jadinya ketika mereka telah dewasa dan latihan berburu denganmu? Bisa-bisa kamu menjadi mangsa sungguhan.

6. Alam liar adalah tempat terbaik mereka

unsplash.com/31_photography
unsplash.com/31_photography

Sebagai manusia, tentu kamu akan memilih untuk hidup di mana banyak manusia, bukan? Sama halnya seperti kita, hewan liar juga akan memilih untuk hidup di alam liar. Entah seberapa kejamnya alam liar, itu tetaplah tempat terbaik bagi mereka.

Anak-anak hewan liar yang diasuh oleh manusia seumur hidupnya mungkin tak akan tahu siapa mereka sebenarnya. Ketika kembali ke alam liar, mereka akan terkejut dan kesulitan bertahan hidup.

Itu tadi adalah alasan mengapa kamu tidak boleh pelihara hewan liar. Peduli pada mereka bukan berarti kamu harus memelihara mereka secara langsung di dekatmu. Kamu bisa membantu dengan menjaga lingkungan, meningkatkan kesadaran, membantu lewat donasi, atau berkunjung ke konservasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ina Suraga
EditorIna Suraga
Follow Us

Latest in Science

See More

Nostrud adipisicing expedita eum quia exercitation

25 Nov 2025, 15:19 WIBScience
http://i1382.photobucket.com/albums/ah270/akhayaprisca/Ellie-Goulding-Love-Me-Like-You-Do-Music-Video-2_zpsvs397elc.jpg

Artikel 39

16 Sep 2025, 10:53 WIBScience
http://i1379.photobucket.com/albums/ah145/Tania_Stephanie/Galau4_bookmasters_zpslpd6qofo.jpg

Artikel 18

16 Sep 2025, 10:18 WIBScience
road-3133502_960_720.jpg

Artikel 9

16 Sep 2025, 10:13 WIBScience
gallery baru

Repudiandae voluptat

24 Mei 2025, 22:56 WIBScience
kucing

Artikel editorial keypoint

18 Sep 2024, 14:39 WIBScience
kucing

Artikel editorial keypoint

18 Sep 2024, 14:39 WIBScience
Default Image IDN

Artikel keypoint community

18 Sep 2024, 01:01 WIBScience