5 Hal yang Perlu Kamu Tahu Seputar Menstrual Hygiene Day 28 Mei

Menstrual Hygiene Day baru mulai dilaksanakan pada tahun 2013 yang diinisiasi oleh sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat di Jerman yaitu Wash United. Tujuan mulia di balik peringatan MHD yaitu untuk menciptakan dunia di mana perempuan bisa menjalani siklus menstruasinya dengan nyaman, bersih, dan percaya diri.

Untuk mencapai tujuan di atas, kampanye MHD fokus pada dua hal. Pertama, meningkatkan kesadaran soal Manajemen Kebersihan Menstruasi (MKM) dan mengubah pandangan negatif soal menstruasi. Kedua, mendorong pemerintah untuk menyiapkan fasilitas-fasilitas penting terkait kebersihan menstruasi di tempat umum, terutama di toilet-toilet sekolah.

Seperti hari peringatan lain, tanggal peringatan Menstrual Hygiene Day juga memiliki alasan tersendiri. Angka 28 dipilih sesuai dengan siklus mentruasi yang rata-rata terjadi dalam 28 hari. Sementara Mei atau bulan ke-5 dikaitkan dengan lama menstruasi yaitu rata-rata lima hari setiap bulan. Jadilah, Menstrual Hygiene Day diperingati setiap 28 Mei.

Menstrual Hygiene Day memiliki tema yang berbeda setiap tahun. Tahun ini temanya adalah It’s Time For Action. Kita semua bisa turut memperingatinya dengan menceritakan pengalaman pribadi atau pandangan kita soal menstruasi di media sosial. Jangan lupa gunakan tiga tagar yaitu #ItsTimeForAction #MHD2019 #HariKebersihanMenstruasi.

Menstruasi masih dianggap sebagai hal yang tabu sehingga informasi terkait bagaimana menjalani menstruasi yang sehat dan nyaman sangat kurang. Akibatnya, banyak perempuan terutama remaja yang tidak tahu Manajemen Kebersihan Menstruasi, misalnya terkait frekuensi mengganti pembalut.

Selain itu, banyak yang tidak mengganti pembalutnya saat di sekolah akibat kurangnya air bersih dan alat kebersihan lainnya. Banyak dari mereka yang juga terpaksa harus bolos atau menunggu jam pulang dengan tidak nyaman.

Hingga saat ini, menstruasi dianggap tabu dan kotor. Misalnya, ada kepercayaan dalam masyarakat Indonesia bahwa perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh membuat tape karena bisa menggagalkan fermentasi. Dalam masyarakat Toraja, masih ada kepercayaan bahwa perempuan yang sedang menstruasi tidak boleh ikut dalam pengambilan keputusan penting.

Cerita di atas hanyalah sebagian kecil dari berbagai tabu soal menstruasi. Oleh karena itu, sangat penting untuk membicarakan menstruasi secara terbuka agar wawasan masyarakat bisa lebih berkembang dan tidak meminggirkan perempuan. Dengan begitu pula, permasalahan-permasalahan kebersihan menstruasi dapat lebih diperhatikan.

Itulah lima hal seputar Menstrual Hygiene Day yang perlu kamu ketahui.  Apa kamu punya cerita soal menstruasi yang bisa kamu bagi? Yuk, bagikan pengalamanmu dan turut peringati MHD 2019!